KANDAGA.ID – Baznas bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Garut menggelar Sosialisasi Zakat Tunjangan Profesi Guru (TPG) di Korwil Pendidikan Garut Kota, Selasa (22/3/2022).

Dalam kesempatan ini hadir 260 guru dan kepala sekolah yang sudah siap menghibahkan dengan ikhlas sebagian hartanya untuk dikelola oleh Baznas.

“Korwil Pendidikan Garut Kota ini memang hebat, jumlah terbanyak dalam menyerahkan tunjangannya dengan Ikhlas. Terima kasih kepada guru, kepala sekolah dan pengawas yang telah lebih awal menghibahkan sebagian hartanya untuk hak-hak orang lain,” ucap Kadisdik Ade Manadin, sekaligus menitipkan agar tetap bersatu, jaga jiwa korsa.

Kadisdik, Ade Manadin, S.Pd., M.Pd.,

Dalam menunaikan zakat itu yang paling penting ikhlas, keluarkan selesai, dan jangan pernah bertanya kemana uang itu pergi, jangan, ikhlaskan.Siapa tahu, ucap Ade Manadin, dari zakat ini yang menolong kita ketika di akhirat kelak.

Dia mengingatkan, bahwa zakat itu wajib bagi yang mampu. Dan ia menyentuh dari sisi akhlaknya bahwa didalam harta yang di makan itu ada hak-hak orang lain.

“Keluarkanlah hak orang lain itu semampunya. Mampu shadaqah ya shadaqah, mampu zakat ya zakat, yang penting ada keikhlasannya,” ungkap Kadisdik Ade Manadin.

Diketahui, andaikan semua keluarga besar dinas pendidikan menunaikan zakat, nilainya sangat besar, dari SD sebanyak 1400 dan dari SMP sebanyak 145.

Dalam kesempatan ini, Kadisdik Ade Manadin selaku pimpinan berkewajiban membangun akhlak. Untuk itu, dia menjelaskan bahwa PGRI itu bapaknya para guru, yang membangun profesionalisme dan wataknya guru, sedangkan mutunya dibangun oleh pengawas, yang merupakan kepanjangan tangan dinas pendidikan, adapun kepala sekolah yang memenejnya secara manajerial.

Dengan demikian, lanjut Kadisdik Ade Manadin, segala kekurangan dan kelebihannya, insyaallah pendidikan kita akan maju.

“Hanya satu yang tidak boleh dilupakan, dan tidak boleh dikesampingkan oleh kita adalah karakter, nilai, akhlak,” tegas Kadisdik Ade Manadin.

Lanjutnya, guru menghormati kepala sekolah, kepala sekolah menghormati pengawas dan korwil, terus seperti itu. Kepala sekolah mengayomi anak-anaknya karena guru.

“Jadi tidak ada jurang pemisah diantaranya, harus sama. Sebab, memajukan pendidikan tidak bisa dilimpahkan pada orang lain, sebagai objek penderita,” ujarnya

Dirinya menitipkan kepada para pemegang kebijakan, dalam mengambil setiap keputusan bukan keluar dari hawa nafsu, amarah, kekesalan. Tapi keputusan itu keluar berdasarkan keikhlasan. Sebab, jelas Kadisdik, yang kita dibangun itu karakter.

Terpantau dalam sosialisasi ini, selain Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut, Ade Manadin, S.Pd., M.Pd., juga hadir Kabid SD, Drs. H. Entib Satibi, M.Pd., Fungsional Analis Kepegawaian Disdik, Erom Suparman, S.Ip., M.Si., Korwil, Anita Istiani, S.Pd., M.Pd., Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan, Cecep Rukma, S.Sos., M.Si., Ketua PGRI Cabang, Rahmat, S.Pd., dan para pengawas. ***Jajang Sukmana