TARKID, (kandaga.id).- Tak sedikit guru kehilangan arah atau bingung ditengah-tengah proses pembelajaran hanya karena tidak memiliki perangkat pembelajaran atau panduan yang sistematis dan terpola. Selain itu, juga masih banyak guru yang belum memahami bagaimana menyusun dan menggunakan perangkat pembelajaran secara baik sehingga berimbas kepada proses pembelajaran yang kurang optimal, apalagi kalau dilihat dari sisi kualifikasi guru tersebut banyak yang bukan dari lulusan Sarjana PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).

Mungkin untuk itulah, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Usia Dini (HIMPAUDI) Kecamatan Tarogong Kidul menyelenggarakan Lokakarya Perangkat Pembelajaran PAUD, menuju pembelajaran yang edukatif dan merdeka “Guru Senang Anak Bahagia”, Rabu-Kamis (4-5/1/2023) di Aula Madrasah Aliyah (MA) Al-Musaddadiyah Garut, Jl. Mayor Syamsu No.2 C, Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul.

Lokakarya gelombang ke-1 ini diikuti 20 lembaga dan dibuka Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Tarogong, Edi Sutrisno, S.Pd., M.Pd., bersama Ketua Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Kabupaten Garut, Mahmud Rochmat, S.Pd., M.Pd., serta Ketua PC HIMPAUDI Kecamatan Tarogong Kidul, Awan Suparwan, SH.I.

Lokakarya ini merupakan suatu cara beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya. Bisa juga disebut workshop yang dibahas langsung bersama para ahli. Dengan cara ini, masalah yang dibahas akan spesifik karena langsung dari peserta, dan proses penyelesaiannya pun dari hasil musyawarah.

Diharapkan dalam lokakarya ini seluruh peserta aktif berpartisipasi, mengeluarkan gagasan atau ide yang di milikinya dengan tujuan mencari solusi secara bersama-sama.

Lokakarya dimaksud untuk memberikan pemahaman pentingnya perangkat pembelajaran dalam proses pembelajaran yang optimal dan prima, juga membantu dalam penyusunan perangkat pembelajaran sesuai dengan kondisi lembaganya masing-masing. Makanya, HIMPAUDI Kecamatan Tarogong Kidul memandang sangat perlu pelatihan ini dilakukan secara kontinyu dan berkelanjutan, agar nantinya paham setiap komponennya.

Dengan diadakannya semacam Coaching Clinic ini, diharapkan jadi solusi dari permasalahan tersebut, dan sedikit bisa membantu para guru PAUD untuk memahami dan membantu dalam penyusunan perangkat pembelajaran secara optimal demi pelayanan prima.

Peserta akan melakukan observasi untuk mengamati proses pembelajaran di luar lembaga, model dari awal sampai akhir pembelajaran. Dan dari panitia akan melakukan monitoring sekaligus mendampingi proses pembelajaran para peserta di lembaganya untuk memastikan menerapkan hasil pelatihan ini. ***Jajang Sukmana