TARKAL, (kandaga.id).- Dinas Pendidikan Kabupaten Garut melakukan transformasi tata kelola sekolah dari manual menjadi digital. Program proyek Pendidikan Latihan Kepemimpinan (Diklatpim) II Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut, Ade Manadin, S.Pd., M.Pd., ini dengan nama Strategi Peningkatan Tata Kelola Sekolah Melalui Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Keunggulan (SAPINTAS SMSBK), untuk meminimalisir hilangnya berkas atau arsip jika terjadi bencana ataupun hilang dimakan usia.

SAPINTAS SMSBK memiliki beberapa fitur diantaranya, inventarisasi dokumen sekolah, program dan kegiatan sekolah, laporan kinerja sekolah, serta laporan hasil belajar siswa yang manfaat jangka panjangnya adalah dapat memperoleh nilai akreditasi sekolah yang lebih baik sebagai salah satu ukuran kualitas sekolah.

Sebagai bentuk apresiasi atas program ini, Bupati Garut, Rudy Gunawan melakukan launching kepada tiga sekolah yang dijadikan sampel yaitu TK Negeri Pembina, SDN 1 Gentramasekdas, dan SMPN 1 Tarogong Kaler di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kamis (6/10/2022).

“Program SAPINTAS SMSBK sebagai produk Diklatpim II Kadisdik Garut, bisa menjadi bagian perubahan dalam penatausahaan sekolah yang menggunakan manajemen berbasis keunggulan,” ujar Bupati Rudy,

Mengingat program ini merupakan sebuah strategi, kata Bupati Rudy, maka harus dilakukan penjabaran kembali oleh para petugas kewilayahan di lapangan. Menurutnya, program ini bersinggungan dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 8 Tahun 2022 dan Peraturan Bupati Garut Nomor 119 Tahun 2021 tentang Penyelengaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.

“Saya sebagai mentor ini mengaplikasi saja, tapi ini adalah strategi yang bagus, kita tidak mungkin menghindari karena terikat dengan Perpres, terikat dengan Permen Nomor 8, yang menyatakan bahwa kementerian pendidikan kebudayaan berkomitmen melaksanakan pemerintahan yang berbasis elektronik,” pungkasnya.

Sementara Kadisdik, Ade Manadin mengatakan, program ini bertujuan agar dokumen sekolah dapat dikelola dengan cepat dan akurat, serta berbasis keunggulan. Meski menggandeng teknologi yang dikembangkan dalam program ini, terang Ade Manadin, tetap mempertahankan nilai-nilai, seperti silih asah, silih asih, silih asuh.

Ia menjelaskan, dalam program SMSBK ini terdapat 10 fitur, diantaranya 8 standar pendidikan, sarana prasarana, tata kelola, sampai kepada sistem kepemimpinan kepala sekolah.

“Jadi dalam 10 fitur itu, dinas pendidikan terintegrasi dengan sekolah-sekolah, kepala dinas, kabid, kasie bisa mengakses ke sekolah, pengawas bisa mengakses ke guru-guru dan kepala sekolah, kepala sekolah bisa mengakses ke guru dan anak, sekaligus orang tua pun bisa mengakses kepada anaknya, atau kepada sekolahnya, bagaimana minat belajar anak, mutu dan prestasi anak bisa diakses,” terangnya.

Adapun output dari kegiatan ini adalah adanya tata kelola yang cepat, tepat, dan akurat, dan berbasis nilai. Selain itu, dengan adanya program ini, ia berharap bisa menjadi saringan penggunaan teknologi sehingga dapat membangun karakter anak.

“Untuk saat ini hanya tiga sekolah di lauching, dan nantinya akan di launching dalam jangka pendek ataupun jangka panjang terhadap sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Garut,” ucapnya.

Ia berharap, ini jadi sebuah obat untuk semua lembaga pendidikan yang di Kabupaten Garut, agar permasalahan data terjawab.

“Dapodik bukan punya kita, tapi punya Kemendikbud, dan kita punya SAPINTAS SMSBK. Maka untuk menjawab terkait dengan data itu SMSBK akan hadir untuk memudahkan semuanya,” pungkasnya.

Program SAPINTAS SMSBK ini mendapat apresiasi dari pihak sekolah, salah satunya Kepala SMPN 1 Tarogong Kaler, H. Ahmad Hanafiah, M.Pd., yang mengatakan sangat membutuhkannya, dan dapat mengantisipasi permasalahan di sekolah. H. Ahmad berharap, program transformasi ini berkelanjutan dan terus dikembangkan sesuai dengan zamannya. ***Jajang Sukmana/Diskominfo Garut