Melandainya kasus pandemi COVID-19 menjadi angin segar bagi dunia pendidikan. Kondisi ini telah memberikan ruang kembali untuk program studi PGSD IPI Garut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan yang dapat mengeksplorasi kreativitas dosen dan mahasiswa, baik di dalam perkuliahan maupun di luar perkuliahan.

Berlokasi di gedung J lantai 2, untuk pertama kalinya digelar acara “Pameran Seni Rupa dan Kuliner Khas Jawa Barat” pada hari Senin (27/6/2022). Kegiatan ini merupakan kolaborasi dan integrasi tugas akhir mata kuliah Pembelajaran Seni Rupa SD yang diampu oleh Dea Asri Pujiasti, M.Pd., dan mata kuliah kewirausahaan yang diampu oleh Rohani, M.Pd. Produk seni rupa yang didiseminasikan dalam pameran ini, diantaranya kolase, mosaik, anyaman, origami bertema, batik jumputan, dan seni menulis (lettering art). Sedangkan produk kewirausahaan yang dipasarkan ialah kuliner khas Jawa Barat yang dimodifikasi, sehingga menstimulus mahasiswa untuk inovatif dan kreatif.

Kolaborasi dua mata kuliah ini dilatarbelakangi oleh perlunya integrasi antara satu mata kuliah dengan mata kuliah yang lainnya. Lebih lanjut, Ejen Jenal Mutaqin, M.Pd., selaku ketua program studi PGSD menjelaskan bahwa, “Perkuliahan di PGSD memang menitikberatkan pada interdisipliner. Hal ini dikarenakan kurikulum di SD menuntut kemampuan profesional guru dalam mengintegrasikan berbagai mata pelajaran (tematik integratif) dan dapat mengembangkan berbagai kemampuan siswa baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor secara holistik”.

Pameran yang terbuka untuk umum ini melibatkan mahasiswa PGSD tingkat 2 dan tingkat 3 yang mengampu mata kuliah pembelajaran seni rupa SD dan kewirausahaan. Manda Adrian, selaku mahasiswi PGSD tingkat 2 menjelaskan bahwa persiapan untuk membuat produk seni rupa dimulai dari mencari referensi, membuat pola, dan latihan. Sedangkan persiapan untuk kuliner, Rena Melani selaku mahasiswi PGSD tingkat 3 menuturkan bahwa, “Persiapan dimulai dari mendiskusikan konsep, mempersiapkan bahan, merancang prosedur pembuatan, kemudian eksekusi (membuat produk kuliner)”.

Eko Fajar Suryaningrat, M.Pd., selaku dosen PGSD menanggapi bahwa acara semacam ini merefleksikan bahwa perkuliahan di PGSD tidak monoton, tapi kaya dengan nilai estetika. Nantinya akan menginspirasi mahasiswa tatkala mereka terjun ke lapangan. Hal senada diungkapkan oleh ketua program studi PGSD, bahwa Guru SD harus serba bisa (multi-talent). Dengan dilaksanakannya kegiatan-kegiatan seperti ini (integrasi dan kolaborasi kegiatan mata kuliah), diharapkan mahasiswa lulusan PGSD IPI Garut memiliki kompetensi baik kepribadian, pedagogik, sosial, maupun profesional, serta berbagai keterampilan dan kreativitas yang dapat menjawab tantangan dan kebutuhan di SD.

Acara ini memantik antusiasme publik. Salah satu pengunjung yang merupakan mahasiswa, Hidayatulloh, mengungkapkan, “Acara ini sangat menyenangkan. Tidak hanya menyuguhkan produk seni rupa dan kuliner, namun juga ada live music dari mahasiswa PGSD, sehingga acara semakin meriah. Mungkin kedepannya lingkupnya lebih meluas lagi, juga bisa terlaksana di indoor dan outdoor. Jadi, bisa menjangkau publik lebih banyak”.

Sementara itu, kedua dosen pengampu yang bersangkutan cukup optimis bahwa acara ini akan berlangsung setiap tahunnya. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya mendapat gelar S.Pd. dan menularkan kreativitasnya kepada anak didik, tapi bisa mengembangkan potensi sesuai passion, terutama di bidang seni dan entrepreneur. ***Fitri Ayu