GARKOT, (kandaga.id).- Lokakarya 9, Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan 4 Kabupaten Garut dan KCD Pendidikan Wilayah XI Jawa Barat ditutup dengan pemilihan Ketua Koordinator Guru Penggerak, Sabtu (26/11/2022) yang berlangsung di Aula SMPN 1 Garut.

Terdapat 17 calon yang siap bersaing, terdiri dari 6 Guru SD, 4 Guru SMP 4 guru SMA, serta 3 guru SMK. Dan akhirnya, Rahayu, M.Pd asal SMKN 10 Garut KCD Pendidikan Wilayah XI Jawa Barat, terpilih Ketua Koordinator Guru Penggerak Angkatan 4, dengan Sekretaris, Sukma Jaya, (SDN Sukaluyu 1 Sukawening), Bendahara, Wana Nirwana (SMPN 1 Garut Kota).

“Terima kasih kepada Kemendikbudristek yang telah meluncurkan PPGP. Begitu pula bagi pengajar praktik, fasilitator, dan  guru penggerak angkatan 4 Kabupaten Garut atas kerja sama dan kolaborasi terbaiknya selama 14 bulan,” ujar Rahayu, melalui WhatsApp, Minggu (27/11/2022).

Rahayu, M.Pd

Ia berharap, ke depannya bisa mewujudkan komunitas pembelajar yang kolaboratif, inovatif, dan kreatif dalam mewujudkan Kurikulum Merdeka, dan Guru Penggerak Angkatan 4 Sepakat Warnai Pendidikan Kabupaten Garut Lebih Baik dan Maju.

Menurutnya, program jangka pendek komunitas guru pengerak ini yakni penguatan internal pengurus melalui pertemuan diskusi awal, kemudian pembentukan kepengurusan dan rencana kerja komunitas.

“Semoga komunitas ini bisa terus tumbuh  kolaboratif dari semua jenjang baik TK, SD, SMP, SMA maupun SMK dan tentunya berkembang melalui belajar dan terus berbagi praktek baik,” harapnya.

Sementara Ketua Pelaksana, Herdi M Pranadinata, S.Pd, M.Pd, mengatakan, Guru Penggerak Angkatan 4 telah selesai. Namun jika ini merupakan langkah awal dan tantangan untuk Guru Penggerak angkatan 4 untuk terus bergerak dan menggerakkan.

“Guru penggerak adalah pembelajar sepanjang hayat,” terangnya.

Menurut Herdi, pekerjaan di bidang pendidikan bukan hanya sekedar membahas kurikulum, hasil belajar, atau proses belajar mengajar. Namun kata Herdi, yang dilakukan bersama-sama adalah sebenarnya melukiskan dan melahirkan generasi masa depan pembaharu untuk membangun peradaban dalam menjawab tantangan zaman, masa kini dan masa yang akan datang.

Ia mengajak guru penggerak bersama-sama sucikan hati, basahi jiwa, bawalah suka cita untuk para cendikia untuk masa depan Indonesia.

”Mari kita bersama-sama berjanji pada diri kita, berjuang meraih mimpi masa depan, tunaikan bakti sepenuh hati. Karena jalan kita penuh perjuangan, penuh lika liku, tanjakkan, turunan dan kita akan tempuh bersama dengan ketekunan serta keteguhan dengan kekuatan doa juga harapan,” ungkap Herdi, sambil meneteskan air mata.

Sedangkan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Yusup Sapari, berharap pengurus yang terpilih mampu menjembatani antara guru penggerak dengan pemangku kebijakan di daerah melalui dinas pendidikan dan kebudayaan, serta para penggurus juga harus mengawal peran dan tanggung jawab guru penggerak kepada guru-guru lainnya.

“Guru penggerak harus bisa lebih mengaktifkan dan memotivasi keberadaan guru- guru lain sehingga pendidikan Kabupaten Garut lebih maju,” harap Yusup, dengan adanya guru penggerak, lanjut Yusup, sekolah harus jauh lebih baik dari sekolah yang belum ada guru penggerak.

Sementara Ketua BBGP Provinsi Jawa Barat, DR. H Lina Herlina mengapresiasi Kegiatan Lokakarya 9 Guru Penggerak, dan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Garut sangat luar biasa, khususnya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dan jajaran.

” lokakarya 9 adalah lokakarya terakhir selama 14 bulan guru penggerak angkatan 4 mengikuti pelatihan, semoga semua bisa lulus” katanya.

Menurutnya, akhir dari lokakarya 9 adalah pemilihan ketua koordinator Guru penggerak angkatan 4 dan tentunya bertugas untuk terus bisa memotivasi semua guru penggerak angkatan 4, dan dapat melakukan transformasi pendidikan. ***Jajang Sukmana