UNTUK memeriahkan Hari Jadi Garut (HJG) ke-210, pemerintah daerah kabupaten Garut, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Sabtu (18/2/2023) pagi, menghelat Gebyar Budaya Pesona Garut (GPBG) 2023.

Selain menampilkan berbagai atraksi seni dan budaya unggulan kabupaten Garut, perhelatan yang dipusatkan di depan Bale Paminton Inten Dewata ini, juga diwarnai devile batik Garutan yang diikuti oleh para pegawai pemerintahan dari setiap SKPD dan kecamatan sekabupaten Garut.

Seperti biasa, setelah dibuka secara resmi oleh Bupati, GPBG diawali dengan sebuah sajian pembuka, yakni prosesi seni Dangiang Garut. Sajian ini berupa pertunjukan tari kolosal yang biasanya menampilkan puluhan bahkan hingga ratusan penari, dengan tema yang berbeda setiap tahunnya.

Pada GPBG kali ini, prosesi seni Dangiang Garut mengangkat tema Purnamakarya Rucita Wibawa, sebagai persembahan khusus bagi Bupati dan Wakil Bupati Garut, menjelang ahir masa jabatannya.

Purnamakarya Rucita Wibawa, menceritakan perjalanan hidup H. Rudy Gunawan, dari kecil hingga akhirnya sukses memimpin Garut selama dua masa bakti, dan meraih berbagai prestasi fenomenal. Alur kisahnya digambarkan dengan berbagai adegan dan gerak tari yang indah dan atraktif, didukung komposisi musik yang manis dan dinamis, serta suara khas narator dalam menyampaikan narasi perjalanan kisahnya.

GPBG kali ini, menjadi pengalaman baru luar biasa bagi Maula Kendra El-Farizi, murid SD Muhammadiyah 5 Garut. Pasalnya, Kendra yang kini duduk di bangku kelas 4D, berkesempatan ikut ambil bagian dalam prosesi seni Dangiang Garut, bersama puluhan penari dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi terbaik di Garut. Dan yang membuatnya bangga, Kendra didaulat untuk memerankan karakter Rudy Gunawan kecil. Meski baru pertama kali mengikuti kegiatan seperti ini, Kendra merasa senang sekali. Ia mengaku bisa menjalankan perannya dengan baik, karena dibimbing langsung oleh penata tarinya.

Keberhasilan Kendra mendeskripsikan kehidupan masa kecil H. Rudy Gunawan melalui penampilannya, membuat Bupati dan tamu undangan berkali-kali melakukan standing applause.

Penampilan Kendra menjadi semakin luar biasa ketika di akhir pertunjukan ia membacakan sebait puisi persembahan bagi Bupati dan Wakil Bupati Garut. Puisi yang berisi ungkapan warga masyarakat Garut kepada H. Rudy dan dr. Helmy itu dibawakan dengan sangat baik dan penuh perasaan, diiringi lagu Pengabdian ciptaan Wan Aflex yang dibawakan oleh paduan suara Béntang Pinilih, juga dengan sangat baik. Hadirin pun dibuat haru, bahkan banyak yang sampai menitikkan air mata.

Sementara itu, Rudy Gunawan muda dan dewasa diperankan oleh Tegar Pamungkas S.Pd., berpasangan dengan Syaqiqna Ly Muktafa dari SMAN 8 Garut, yang memerankan Diah Kurniasari muda.

Secara keseluruhan, pertunjukan Prosesi Seni Dangiang Garut PURNAMAKARYA RUCITA WIBAWA mendapat apresiasi yang luar biasa dari berbagai pihak.

Pertunjukan ini merupakan hasil kolaborasi apik para seniman Garut di bawah binaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut. Berikut ini daftar lengkap pendukung garapannya.

Penanggung Jawab : Agus Ismail, S.T., M.T. (Kadisparbud Garut)

Penulis Naskah : Inda Nugraha Hidayat

Penata Tari : Oos Koswara, S.Sn., M.Sn.

Pelatih Tari : Diana Nastini, S.Sn. & Diana, S.Pd.

Penata Musik : Panji Triyadi MK

Pemusik : Gentra Siliwangi

Narator : Inda Nugraha Hidayat

Penari : Para Pelajar dan Mahasiswa terbaik dari SMKN 1 Garut, SMAN 8 Garut, SMAN 11 Garut, STIE Yasa Anggana Garut, Mangsi Uniga, Fakultas Farmasi Uniga, SD Prima Insani Garut dan SD Muhammadiyah 5 Garut.