Bupati Garut, Rudy Gunawan, memberikan sambutan dalam acara Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Garut, Rabu (19/04/2023). (Foto : Dok. Diskominfo Garut).

kandaga.id.- Pemerintah Kabupaten Garut siap memfasilitasi masyarakat yang merayakan Idul Fitri hari Jum’at (21/04/2023) maupun hari Sabtu (22/04/2023). Demikian disampaikan Bupati Garut, Rudy Gunawan, saat Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut, Rabu (19/04/2023) yang lalu.

Ia memaparkan agar perbedaan ini tidak menjadi bagian yang dipersoalkan, karena semua bersaudara dan merupakan bagian dari agama yang rahmatan lil’alamin.

“Tentu apakah yang hari Jumat, apakah yang hari Sabtu, kita semua merayakan dengan penuh kemenangan, untuk yang hari Jum’at pemerintah daerah memberikan kesempatan Lapangan Kerkhof untuk dijadikan (sholat ied) dan beberapa tempat kami dan rapat Forkopimda kemarin yang dihadiri oleh Ibu Ketua DPRD kita akan memfasilitasi yang Jum’at dan yang Sabtu, itu pun adalah menjadi kewajiban kami semua, karena kita bersaudara kita merupakan bagian dari agama yang Rahmatan Lil’alamin,” pungkasnya.

Kepala Kantor Kemenag Garut, Cece Hidayat, ketika memberikan keterangan terkait persiapan Idul Fitri di Kabupaten Garut, Kamis (20/04/2023). (Dok. Pribadi).

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Cece Hidayat, Kamis (20/4/2023), menyampaikan bahwa, umat Islam di Kabupaten Garut merayakan Hari Raya Idul Fitri pada hari Jumat dan Sabtu, yaitu 21 dan 22 April 2023.

Berdasarkan data yang telah diterima oleh Kantor Kemenag Garut, bahwa pada hari Jumat esok, terdapat 22 titik pelaksanaan shalat ied yang tersebar di Kabupaten Garut.

Lanjut Cece, umat Islam yang akan melaksanakan salat ied pada hari Sabtu, ada 5.205 lokasi di Kabupaten Garut. Ia berharap, adanya perbedaan waktu dalam hal merayakan Idul Fitri ini dapat menjadi semangat untuk memupuk kebersamaan antar umat Islam.

“Walaupun ada perbedaan dalam pelaksanaan Hari Idul Fitri janganlah menjadi sebuah hal untuk memecah belah, kita hormati perbedaan ini, kita hargai perbedaan ini lakukan sama-sama tanpa mengganggu yang lain,” ucap Cece.

Selain itu, Cece memaparkan, bahwa pihaknya sudah meminta Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan penyuluh agama di masing-masing wilayah Kabupaten Garut, untuk memantau guna memastikan pelaksanaan Idul Fitri di Kabupaten Garut dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan nyaman. Baik yang diselenggarakan pada Jum’at besok maupun pada hari Sabtu mendatang.

“Demikian pula pada hari Sabtu, yang jumlahnya 5.205 lokasi itu dipastikan dan berkoordinasi dengan aparat keamanan, dengan Polsek, dan Danramil, serta tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat agar pelaksanaan Idul Fitri digelar dengan aman, nyaman, dan tertib,” pungkasnya.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Garut, Mohammad Yusup Sapari, saat diwawancarai di Gedung Dakwah PD Muhammadiyah Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (20/4/2023). (Foto: Anggana Mulia Karsa/Diskominfo Garut)

Terpisah, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)Garut, Mohammad Yusup Sapari, menyampaikan, bahwa menjelang 1 Syawal 1444 Hijriyah, sesuai dengan Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah bahwa Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal pada hari Jum’at atau 21 April 2023.

Ia menerangkan, pihaknya pada hari Selasa lalu, telah melaksanakan pertemuan melalui zoom meeting dengan semua pimpinan cabang Muhammadiyah di 38 kecamatan, serta 220 Pimpinan Ranting Muhammadiyah guna memberikan arahan agar pelaksanaan Shalat Ied bisa berjalan dengan baik.

“Dan mereka supaya bisa berkoordinasi juga dengan pemerintah setempat, baik para kepala desa, camat yang ada di kecamatan, kemudian yang ada di desa-desa dengan kepala desa, RT/RW, karena ied yang sekarang ini memang akan ada perbedaan dengan pemerintah, Muhammadiyah hari Jumat kemudian pemerintah mungkin menetapkan hari Sabtu, mudah-mudahan juga mungkin hari Jumat,” ucapnya.

Adapun tempat pelaksanaan shalat ied, imbuhnya, di antaranya adalah beberapa tempat milik pemerintah, masjid Muhammadiyah, serta lapangan yang berada di masyarakat. Sementara itu, lanjutnya, untuk di wilayah Garut Kota sendiri pihaknya menggunakan Lapangan Kerkhof, Teras Cimanuk, dan area Garut Plaza.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Garut, Mohammad Yusup Sapari.

“Di kecamatan-kecamatan juga banyak alun-alun yang dipakai, seperti di Bayongbong itu memakai alun-alun, kemudian di kecamatan yang lain juga ada yang memakai alun-alun, ada juga yang memakai masjid besar kecamatan seperti di Cisewu, kemudian di masjid-masjid yang lain,” tuturnya.

Ia memaparkan, bahwa Pemerintah Kabupaten Garut memiliki dukungan yang luar biasa terhadap Muhammadiyah, hal ini dibuktikan dengan diperbolehkannya Muhammadiyah untuk menggunakan tempat milik pemerintah yang digunakan oleh masyarakat untuk beribadah.

“Harapan kami, pertama kepada warga Muhammadiyah, laksanakanlah kegiatan ied itu dengan baik, dan kita tidak perlu melihat perbedaan, tetapi kebersamaannya terhadap sesama umat Islam, yang jelas yang melaksanakan hari Jumat dan hari Sabtu pun itu sama-sama punya dalil atau punya alasan-alasan, baik yang bersifat alasan secara ilmiah atau mungkin alasan-alasan yang lain,” pungkasnya. ***Jajang Sukmana/Diskominfo Garut