KANDAGA.ID – Menakjubkan, guru matematika di SMPN 5 Garut, Pitria Susanti, M.Pd., jadi salah satunya perwakilan Provinsi Jawa Barat yang lolos kedalam Regular Course, The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO). Dari Provinsi Jawa Barat ada 3 orang, 2 orang lagi dari Bogor.

SEAMEO adalah sebuah lembaga antar pemerintah yang mencakup wilayah regional Asia Tenggara dalam rangka mempromosikan kerjasama di bidang pendidikan dan kebudayaan. yang terus berupaya dalam meningkatkan kemampuan sumber daya dan mengeksplor potensi tertinggi masyarakat regional di bidang science, Bahasa, dan matematika serta pendidikan anak usia dini, parenting, dan pendidikan terbuka jarak jauh.

Pitria menjelaskan, peserta yang mengikuti seleksi untuk STEM Regular Course se-Indonesia ini jumlahnya ribuan, dan Pitria merasa bersyukur dirinya lolos dari seleksi administrasi, yang selanjutnya masuk kepada seleksi wawancara, yang sebelumnya ada tes TOEFL.

“Seleksi administrasinya dimulai bulan Maret 2022, dan wawancaranya 20 April 2022. jadi nunggunya lumayan agak lama, tes wawancaranya juga pakai bahasa Inggris, dari ribuan yang lolos terjaring seleksi wawancara itu sekitar 34 orang se-Indonesia,” paparnya, Senin (25/4/2022).

Seleksi wawancara sifatnya daring (online) secara face to face atau satu-satu semuanya dalam bahasa Inggris, dan sorenya dikabarkan dirinya lolos seleksi wawancara.

Setelah itu mengikuti tes QEPT (Qitep in Math English Proficiency Test), khusus untuk tes matematik tanggal 21 April 2022 mulai dari pukul 8.00 pagi hingga jam 08.00 malam. Waktunya pun tentatif direntang waktu tersebut, dengan di kasih link untuk mengikuti QEPT-nya.

“Waktu tes QEPT selama 90 menit sebanyak 100 soal, dan semuanya dalam bahasa Inggris, mulai dari listening, writing, reading semuanya ada disitu, termasuk soal-soal matematik dan semuanya dalam bahasa Inggris, khusus untuk matematik nama SEAMEO Qitep in Mathematics (Seaqim),” ujar Pitria.

Tes SEAMEO ini merupakan peluang bagi guru-guru di Asia Tenggara untuk mengikuti Regular Course berupa bimbingan teknis atau pelatihan untuk guru-guru dengan terbagi jenjang SD, SMP, SMA SMK. Dan kebetulan, terang Pitria, bagi guru SD sudah selesai, namun dari Garut tidak ada yang lolos.

“Alhamdulillah untuk jenjang SMP, sekarang namanya Course on STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) for Mathematics Learning for Junior High School Mathematics Teacher, yaitu kolaborasi antara sains teknologi, dan bagaimana tekniknya agar matematik benar-benar bisa lebih menyenangkan dalam pembelajarannya,” terangnya.

Sebanyak 20 peserta se-Indonesia atau 32 peserta se-Asia Tenggara akan mengikuti Regular Course of STEM in Mathematics tanggal 18 -31 Mei 2022, Namun untuk tempatnya ucap Pitria, belum ditentukan, apakah di Indonesia atau di negara yang lain di Asia Tenggara. ***Jajang Sukmana