KANDAGA.ID – SDIT Alam Garut menutup kegiatan peringatan Hari Bumi dan Hardiknas 2024 di Aula Mesjid Al-Khoir, Jl. Gordah No. 21, RT. 03 RW. 08, Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut Jawa Barat pada Sabtu (4/5/2024).

Kegiatan dibuka oleh Elin Ruslina, S.Pd., M.Pd., selaku Pengawas SD, dengan diikuti H. Ahab Sihabudin, S.HI., selaku Pembina Yayasan Salapan Inten, Maharani Purnamasari, SE., S.Pd., selaku Kepala SDIT Alam Garut beserta jajarannya, dan para orang tua wali murid.

Acara disemarakan dengan penampilan anak-anak diantaranya orasi isu lingkungan, penampilan perkusi, paduan suara, tari bertema lingkungan, puisi untuk bumi, pantun, penampilan pianika, pembuatan karya fashion show, lelang karya siswa berupa karpet berbahan bekas bungkus kopi, market day, penanaman bibit dan workshop pembuatan sabun dari minyak jelantah yang melibatkan orangtua siswa.

Sebelumnya, SDIT Alam Garut mengunjungi dinas lingkungan hidup, kampanye “Bawa Wadah Sendiri”, nonton bareng dokumenter “Mati Bergelimang Plastik”, kunjungan ke tempat pembuangan akhir “Pasir Bajing”, pemilahan sampah di sekolah, pembuatan ecobrick, hari bebas plastik, pembuatan poster hari bumi, pembuatan video menyambut hari bumi, dan market day bebas plastik.

Diharapkan melalui berbagai kegiatan tersebut jadi investasi penting tercipta generasi yang peduli terhadap bumi dan mampu mengambil tindakan untuk melindunginya di masa depan.

Diketahui setiap tanggal 22 April diperingati sebagai hari bumi, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan dan keberlanjutan.

SDIT Alam Garut (SAGa) sebagai lembaga yang berbasiskan pembinaan keislaman, belajar bersama alam, kepemimpinan dan kewirausahaan dengan berwawasan global, telah berkomitmen mencetak generasi peduli lingkungan, dan diperkuat dengan menjadi bagian dari program sekolah penggerak (angkatan 1).

Maharani mengaku, pihaknya telah berupaya melakukan sinergitas antara pembelajaran di kelas, program intra dan ekstrakurikuler di sekolah agar memberi dampak bagi kelestarian lingkungan.

Selain itu, kunjungan ke lapangan tempat-tempat terkait dengan alam atau lingkungan adalah langkah penting untuk membangun kesadaran lingkungan sejak dini, dan tentunya mengedukasi khusus disesuaikan dengan tingkat pemahaman.

Azkiya Annasya Kassyaf, kelas 1A salah satu peserta fashion show.

Menurut Maharani, kerja sama dengan stakeholder terkait ini sangat penting dalam upaya mendapatkan kontribusi yang mungkin memiliki sumber daya dan keahlian berbeda, keragaman ide dan inovasi, serta dapat memberikan legitimasi dan dukungan yang memungkinkan untuk membangun jaringan dan koneksi yang kuat dalam upaya untuk melindungi lingkungan.

“Alhamdulillah, anak-anak dari mulai kelas bawah hingga kelas atas turut berpartisipasi dalam kegiatan kreatif seperti membuat poster, menggambar, atau membuat kerajinan tangan, membuat kostum yang mengangkat tema lingkungan, dan kegiatan ini juga didukung oleh orangtua,” pungkasnya. ***Jajang Sukmana