GARKOT, (kandaga.id).- Ujian siswa berbasis tema, mungkin hanya SD Yos Sudarso, baik Penilaian Sumatif Akhir Tahun (PSAT), dan Penilaian Sumatif Kelulusan Satuan Pendidikan (PSKSP) bagi siswa kelas 6 pada tanggal 8 hingga 22 Mei 2023, maupun Penilaian Sumatif Kenaikan Kelas (PSKK) bagi kelas 1-5 pada tanggal 5-10 Juni 2023.

Ujian ini semuanya serba digital, siswa harus mempresentasikan tema yang dibawakannya berdasarkan penilaian pribadi, teman, dan gurunya. Selain itu, gurunya juga akan bersaing dengan rekan-rekannya dalam kelompok dari presentasi siswanya.

Kepala SD Yos Sudarso Garut, FX. Karnadi, S.Pd.

“Siswa harus membuat kisi-kisi terlebih dahulu, termasuk maksud dan tujuan dari tema yang akan dipresentasikan, dan prestasi tersebut disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube sekolah’, sehingga semua orang tua dapat menyaksikannya secara langsung,” ungkap Kepala SD Yos Sudarso Garut, FX. Karnadi, S.Pd., Kamis (8/6/2023).

Langkah yang diambil SD Yos Sudarso ini, tak lepas dari kecerdasan dan keberanian FX. Karnadi dalam memanage sekolah yang dipimpinnya, dengan memanfaatkan dari kejadian pandemi Covid-19 selama dua tahun lebih dengan pembelajaran jarak jauh (online).

Bahkan, kini pembelajarannya wajib berbasis digitalisasi yang diselaraskan dengan program pemerintah yaitu Kurikulum Merdeka dengan Profil Pelajar Pancasila termasuk didalamnya Pembelajaran Berdiferensiasi.

Terkait dengan hasil nilai siswa melalui ujian berbasis tema ini, orang tua siswa merasa enjoy tak ada yang keberatan sama sekali justeru mendukungnya. Kenapa demikian, padahal pada umumnya semua orang tua ingin tahu nilai ujian anaknya?

FX. Karnadi menjelaskan, sebelum masuk sekolah, pihaknya mengadakan parenting terlebih dahulu dengan seluruh orang tua siswa dan melakukan perjanjian. Parenting ini, ucap FX. Karnadi, menjadi hal yang paling penting dalam melaksanakan program sekolah kedepannya.

“Apapun rencana yang akan kita buat, tanpa dukungan orang tua siswa, mana mungkin akan tercapai. Sebab kolaborasi antara pihak sekolah dengan orang tua akan berdampak pada siswa, baik pengetahuannya, kecerdasannya, termasuk potensi anak kedepannya,” ungkap FX. Karnadi.

Tak hanya pembelajaran dan ujian saja yang berbasis digital, perpustakaan juga berbasis digital dengan berbagai buku pelajaran, dongeng, video dan lainnya yang dibutuhkan siswa susah tersedia dari mulai kelas 1 hingga kelas 6 sifatnya wajib bagi semua siswa memanfaatkannya, dengan pengawasan pihak sekolah.

Selain itu, SD Yos Sudarso Garut di Jl. A. Yani No. 17, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut ini, di era globalisasi serba digital, siswa juga dapat memanfaatkan Chat GPT. Chat ini akan menjawab semua pertanyaan secara cepat tepat dan akurat, sehingga anak akan lebih cerdas, pintar dalam hal pengetahuan, kecuali pelajaran olahraga dan agama yang tak bisa terlepas dari sekolah.

“Kalau semua siswa memanfaatkan Chat GPT ini, sekolah hanya meluruskan etikanya saja, bahwa kita sebagai manusia harus paham dan harus tahu sebagai manusia, tidak seperti robot. Walaupun pintar cerdas seperti Chat GPT, kita tetap sebagai manusia, sebagai makhluk sosial, harus beretika, beradab dan berinteraksi dengan lingkungan,’ pungkasnya.

Sebagai sekolah berbasis digital sudah barang tentu semua kegiatannya tersimpan di Google Drive termasuk website tersendiri yaitu https://sd.yossudarsogarut.sch.id/, sehingga semua yang membutuhkan informasi tentang SD Yos Sudarso dapat mengunjunginya. ***Jajang Sukmana