CIGEDUG, (kandaga.id).- Ratusan peserta didik kelas IX SMPN 2 Cigedug, larut dalam keharuan yang begitu dalam, saat pengumuman kelulusan jenjang SMP, Kamis, (8/6/2023).

Sore itu, lapangan upacara SMPN 2 Cigedug menjadi saksi bisu bersimpuhnya para siswa di kaki para orangtuanya. Suara tangisan pun terdengar bersahutan, tatkala mereka sungkem dan membasuh kaki orangtuanya dengan sepenuh hati.

Para orangtua kelas IX, yang sebagian besar adalah ibu-ibu, nampak tak kuasa menahan rasa bangganya. Tak henti-hentinya mereka mengusap kepala anak-anaknya sepanjang proses sungkeman itu.

Pemandangan langka itu, membuat kepala sekolah dan para guru larut dalam perasaan yang sama. Mereka yang berjajar rapih di pinggir lapangan upacara, tampak sesekali menyeka air mata yang jatuh tak tertahan.

“Kami tak kuasa menahan haru, saat anak-anak kami memeluk dan membasuh kedua kaki ibu mereka,” ungkap Suwandi, salah satu guru senior di SMPN 2 Cigedug.

Acara sungkeman dan membasuh kaki orang tua, merupakan puncak dari syukuran kelulusan di SMPN 2 Cigedug. Sebelumnya, sejak pagi hari anak-anak kelas IX SMPN 2 melakukan kegiatan bakti sosial berupa pemberian santunan kepada masyarakat tidak mampu dan bersih-bersih masjid di 13 titik yang berlokasi di Desa Cintanagara dan Sindangsari Kecamatan Cigedug serta di Desa Ciburuy Kecamatan Bayongbong.

Kepala SMPN 2 Cigedug, Herdi Mulyana RH, M.Pd., menyatakan, pengumuman kelulusan di sekolah yang dipimpinnya, selalu diisi dengan kegiatan-kegiatan positif yang dikemas dalam sebuah program yang bertajuk “Pelajar Peduli Lingkungan” (Pepeling).

Menurutnya, budaya positif ini sudah berlangsung selama dua tahun dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat di sekitar sekolah.

“Alhamdulillah, perayaan kelulusan di sekolah kami tidak diisi dengan acara hura-hura. Kami berusaha menumbuhkan pendidikan karakter melalui implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema kearifan lokal,” jelas Herdi

Herdi berharap, kegiatan ini bisa menumbuhkan empati para peserta didik terhadap lingkungan di sekitarnya. Mereka diajarkan untuk menghormati kedua orangtuanya dan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya. ***Jajang Sukmana