Kepala SDIT Al-Furqon, Latifah, S.Ag

GARKOT, (kandaga.id).- Setelah ditetapkan sebagai sekolah penggerak tanggal, 14 Januari 2022, SDIT Al-Furqon memiliki tanggung jawab untuk keberlangsungan bangsa ini kedepannya, termasuk menjaga dan memelihara kearifan lokal dalam hal ini seni budaya Sunda khususnya.

Oleh sebab itulah, untuk pertama kalinya SDIT Al-Furqon melakukan festival budaya dengan mengusung tema “Kearifan Lokal” sebagai implementasi kurikulum merdeka dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bagi siswa kelas 1 dan 4.

“Aku Bangga Dengan Budaya Daerahku”, itulah quote SDIT Al-Furqon dalam pelaksanaan festival budaya yang dilaksanakan di lingkungan sekolahnya di Jl. Pasundan No. 64-58, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Sabtu (25/12/2022), dengan menampilkan presentasi pengenalan makanan tradisional, permainan, dan tarian tradisional, serta kawih kaulinan barudak.

Tema yang diambilnya bukan tanpa alasan, namun sebagai upaya menanggulangi permasalahan di sekolah pada era digital serta banyak dikeluhkan para orang tua, sebab anak-anak lebih banyak memainkan gadget dibandingkan hal lainnya.

“Setelah dimusyawarahkan akhirnya kami diambil kesimpulan untuk memperkenalkan permainan “kaulinan barudak” sekaligus mengangkat budaya Sunda untuk kelas 1, dan untuk kelas 4 mengangkat kearifan lokal makanan tradisional, sebagai antisipasi mengurangi makanan instan,” ujar Kepala SDIT Al-Furqon, Latifah, S.Ag., bahwa untuk menjaga keberlangsungan kearifan lokal ini, terang Latifah, adalah anak-anak sekarang ini.

Adapun jenis permainan yang diperkenalkan diantaranya permainan kaleci/gundu, bola bekel/bekles, ucing lumpat, oray-orayan, engklek, congklak, egrang batok, cing ciripit, endog-endogan, panggal, lompat karet, tokecang, perepet jengkol, dan lainnya.

Langkah SDIT Al-Furqon mendapat apresiasi dan dukungan dari Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota, Anita Istiani, S.Pd., M.Pd., bahkan kata dia kepemimpinan Latifah, S.Ag., ini hebat, dengan progres yang luar biasa, dan terpilih menjadi sekolah penggerak se-Indonesia.

Secara kebetulan, langkah SDIT Al-Furqon ini sejalan dengan himbauan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut tanggal 23 Desember 2022, tentang Menggalakan Permainan Tradisional (Kaulinan Barudak).

Dalam himbauan tersebut, setiap satuan pendidikan untuk menggalakan permainan tradisional (kaulinan barudak) pada kegiatan ekstrakurikuler dan/atau diintegrasikan pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, dengan memanfaatkan fasilitas/sarana prasarana yang tersedia di lingkungannya.

Hal ini, dalam rangka mengimbangi perkembangan teknologi yang semakin canggih, siswa larut dan tertarik terhadap permainan yang mudah disajikan dan diakses pada smart phone seperti halnya game online, konten-konten yang tidak sesuai dengan perkembangan usia anak yang berdampak pada perilaku dan karakter siswa.

Untuk itu, Korwil Anita memohon kerjasamanya kepada semua orang tua wali siswa untuk mendukungnya, khususnya di SDIT Al-Furqon termasuk sekolah-sekolah lainnya yang ada di Kecamatan Garut Kota. ***Jajang Sukmana