KANDAGA.ID – Di tengah-tengah kasus sampah mencuat ke permukaan, SMPN 6 Garut melakukan sebuah ide pemanfaatannya lahan dalam pengembangan ecobrick berbentuk rumah hidroponik

Terdapat 8000 ecobrick yang berhasil terkumpul selama tiga minggu yang terbuat dari botol air mineral dengan masing-masing beratnya 2 ons. Jadi berat seluruhnya sekitar 1.6 ton.

Dr. Budi Suhardiman, M.Pd., Kepala SMPN 6 Garut mengatakan, kegiatan berlangsung Senin-Rabu, 25-27 September 2023, dan ini merupakan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan.

“Ecobrick ini merupakan salah satu usaha kreatif untuk menanggulangi masalah sampah plastik di sekolah,” ujar Budi melalui WhatsApp pada Minggu (29/10/2023).

Menurutnya, pemanfaatan sampah plastik menjadi ecobrick tidak hanya kali ini tetapi akan menjadi kebiasaan positif. Pada akhirnya sampah plastik di sekolah semakin bisa terkendalikan.

Sementara Desi Desmiawati, M.Pd., koordinator projek, memaparkan, awalnya para murid diberi tugas untuk mengumpulkan sampah-sampah plastik bekas bungkus chiki, permen, kopi, mie, dan lain-lain yang ada di sekitar sekolah dan rumah. Setelah terkumpul kemudian dipilah, dibersihkan, digunting, lalu dimasukkan ke dalam botol air mineral sehingga kelihatan warna-warni dan indah untuk dilihat.

“Para murid dengan semangat dan antusias mengerjakan projek ini sehingga kerangka besi atau rumah hidroponik yang panjangnya 3,5 m, lebar 2,5 m, dan tinggi 2,5m dapat selesai dengan cepat,” terangnya. ***Jajang Sukmana