Pengawas TK, Nunung Herlina, S.Pd., M.Pd., tengah membedah metode STEAM kepada 52 TK PGRI, Jum'at (15/10/2021).

kandaga.id – Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) melakukan pembinaan sekaligus pelatihan terhadap 52 TK PGRI se-Kabupaten Garut di Ruang Paripurna PGRI Kabupaten Garut, Jl. Pasundan No. 41, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Jum’at (15/10/2021).

Ketua Perwakilan YPLP PGRI Kabupaten Garut, Dr. H. Encep Suherman, M.Pd., mengatakan, karena situasi serta kondisi dan ada peserta yang cukup jauh dari Garut Selatan, sehingga kegiatan ini sengaja dilaksanakan sehari.

Ketua Perwakilan YPLP PGRI Kabupaten Garut, Dr. H. Encep Suherman, M.Pd., saat memberikan sambutan sekaligus memberikan pembekalan terhadap 52 TK PGRI se-Kabupaten Garut, Jum’at (15/10/2021).

Meski demikian, H. Encep berharap dari kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran salah satunya dengan metode STEAM yang akan disampaikan oleh instruktur Pengawas TK, Nunung Herlina, S.Pd., M.Pd.

Masa orientasi pandemi sedikit akan segera berakhir. Sehingga kata H. Encep, pembelajaran akan segera dan bisa dimulai dengan variasi pembelajaran secara tatap muka.

Sementara itu, Pengawas TK, Nunung Herlina, S.Pd., M.Pd., memberikan contoh-contoh bahan pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan metode STEAM dengan memanfaatkan barang atau bahan yang ada di sekitar lingkungan sekolah.

Metode STEAM ini merupakan model pembelajaran dengan memadukan lima disiplin ilmu secara harmonis sesuai dengan kepanjangan STEAM yaitu, Science (Sains), Technology (Teknologi), Engineering (Teknik), Art (Seni) dan Mathematic (Matematika).

Salah satu kelompok memperlihatkan buah karya ide kreatifnya dengan memanfaatkan bahan yang ada disekitar lingkungan sekolahnya, Jum’at (15/10/2021).

Dalam variasi ini guru harus membuat konsep pemikiran dengan ide dan gagasan diantaranya kreatif, kritis, dan Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang mampu serta menciptakan atau merancang bahan bervariasi pembelajaran, tanpa biaya besar tapi dapat menggali kreatif anak dalam mencurahkan ide dan gagasannya secara mandiri dan menyenangkan. ***Jajang Sukmana