kandaga.id – Untuk proses mutasi rotasi jabatan kepala sekolah ditangguhkan dahulu, dan sekolah-sekolah yang kosong agar dijabat oleh kepala sekolah yang senior terlebih dahulu. Ini merupakan bagian penting, jadi titik tolak dalam meningkatkan pendidikan di Kabupaten Garut.

Demikian diungkapkan Bupati Garut, Rudy Gunawan secara vitual saat membuka MPLS SMPN 1 tahun ajaran 2021/2022 yang diikuti 374 peserta didik baru, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut, kepala sekolah, ketua komite sekolah, para guru penggerak dan para wali kelas, serta ketua dan anggota OSIS SMPN 1 Garut, dan Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota, Sabtu (24/07/2021), dengan total partisipasi zoom meeting sebanyak 393.

“Sesuai dengan harapan Pak Menteri terkait sekolah penggerak itu harus diimplementasikan secara nyata, makanya kami akan mencari dahulu kepala sekolah yang mepunya komunikasi yang bagus, yang mempunyai inovasi, terutama dalam sekolah penggerak itu adalah komuniksi. Komunikasi atas bawah, terutama dengan stake holder,” terangnya,

Jadi kata bupati, kalau komunikasinya bagus, sekolah itu akan bagus. Memang tambah bupati, semua sekolah di Kabupaten Garut itu semua sama, namun ini harus ada yang diperbaiki.

“Kepala sekolah, guru, itu tidak banyak menjadi kepala sekolah pejuang, kepala sekolah itu hanya dari kota,” ujarnya.

Kenapa ditangguhkan dulu? Kata bupati, dirinya akan melakukan komunikasi dahulu dengan BKD, untuk mencari kepala sekolah yang bisa mendekati kepala sekolah sebagai CEO, sebagai menejer, sebagai pemimpin , di sekolah penggerak yang sekarang. 

“Insyaallah kami akan menemukan orang-orang itu, dan tentu ini merupakan bagian dalam rangka komitemen kita dalam mendukung sekolah penggerak,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***