kandaga.id – Mendukung program pemerintah, serta keinginan yang tinggi, peserta didik SMPN 1 Cilawu sangat antusias melakukan vaksinasi kesatu yang dilaksanakan di lingkungan sekolahnya di Jl. Raya Genteng, Desa Margalaksana, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Selasa (14/09/2021).

Menggandeng Puskesmas Cilawu, sejumlah 1.218 peserta didik SMPN 1 Cilawu menerima vaksinasi sinovac pertama, namun tidak semua dapat divaksinasi, karena sebelumnya pihak sekolah telah mengumumkan, bahwa peserta didik yang sudah divaksin tidak usah dan datang ke sekolah.

Berdasarkan hal tersebut, jumlah peserta didik yang datang untuk menerima vaksinasi sebanyak 1.045, dan itupun tidak semua lolos skrining, karena ada 29 yang belum berusia 12 tahun dan ada yang sakit. Sehingga yang menerima vaksin hanya 1.016 peserta didik.

Tepat waktu, tepat sasaran, lancar, dan terpantau, itulah mungkin yang patut mendapat apresiasi. Pasalnya, pelaksanaan vaksinasi di SMPN 1 Cilawu ini tertib, terkendali, bergotong-royong dalam menyukseskan vaksinasi untuk peserta didiknya.

Setiap kelas dipimpin wali kelasnya, dibantu pendidikan dan tenaga kependidikan dalam pengaturan jalannya vaksinasi. Sehingga antusias peserta didik untuk menerima vaksinasi pertama ini berjalan tertib, terpantau dengan hasil sesuai harapan.

Pelaksanaan vaksinasi di SMPN 1 Cilawu ini menjadi perhatian banyak kalangan, karena sekolah ini memiliki jumlah peserta didik terbanyak di Kecamatan Cilawu.

Ketua Gugus Tugas Kecamatan Cilawu, Mekarwati bersama Kapolsek, Danramil 1114/Cilawu berserta jajarannya, anggota Polres Garut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, dan Kapala Desa Margalaksana, mensupport pelaksanaan vaksinasi, sekaligus memantau kelengkapan sarana prasarana protokol kesehatan Covid-19 di SMPN 1 Cilawu.

Camat Cilawu, Mekarwati mengapresiasi terhadap pelaksanaan vaksinasi di SMPN 1 Cilawu karena sesuai dengan instruksi dari pemerintah, bahwa anak berusia 12 wajib untuk divaksin. Dan dirinya mengucapkan syukur Alhamdulillah, anak didik SMPN 1 Cilawu cukup antusiasnya.

“Ini sebagai bentuk ikhtiar, supaya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka bisa terus berkesinambungan, tetap dilaksanakan,” ucapnya.

Gugus Tugas Kecamatan Cilawu beserta jajaran lainnya tak henti-hentinya melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat termasuk pada satuan pendidikan yang sudah berusia 12 tahun untuk divaksin, baik disampaikan secara langsung maupun melalui alat peraga.

Dan Alhamdulillah, khususnya satuan pendidikan seperti SMP, SMA, SMK baik negeri maupun swasta di Kecamatan Cilawu, kata Camat Mekarwati, sekitar 70 persen sudah melaksanakan vaksinasi pertama, dan sekarang sedang menunggu vaksinasi kedua.

Dengan demikian, program ketercapaian vaksinasi di Kecamatan Cilawu akan tercapai, namun hal itu tergantung dari ketersediaan vaksin. Yang jelas, vaksinator dan masyarakat di Kecamatan Cilawu sudah siap.

Untuk itulah, pihak Kecamatan Cilawu akan mengupayakan vaksin dari TNI-Polri, karena vaksin yang tersedia hanya di TNI-Polri.

Sementara itu, pensiunan Kepala SMPN 5 Garut, Wahyu Malik, S.Pd., M.M.Pd., yang kini menjabat Kepala Desa Margalaksana, mengapresiasi dengan dilaksanakannya vaksinasi di wilayah pengabdiannya, karena itu sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah, agar terbebas dari Covid-19, sehingga keberlangsungan aktifitas masyarakat berjalan lancar.

Sebelumnya sebagin masyarakat merasa tabu dengan vaksin Covid-19 ini, namun sejalannya dengan waktu, gugus tugas Desa Margalaksana terus berupaya mengedukasi masyarakat. Dan Alhamdulillah, sekarang masyarakat sudah memahami manfaat dari vaksin ini.

“Sekarang masyarakat berbondong-bondong untuk mendapatkan vaksin, bahkan hingga mengalami kekurangan,” ungkap Kades Wahyu.

Kepala SMPN 1 Cilawu, R. Yusup Satria Gautama, M.Pd., merasa puas dan bangga, karena pelaksanaan vaksinasi di sekolah yang dipimpinnya mendapat perhatian sekaligus diapresiasi dari banyak pihak.

“Alhamdulillah, berkat kerjasama berbagai pihak, insyaallah vaksinasi khususnya di SMPN 1 Cilawu, Kecamatan Cilawu, dan Kabupaten Garut akan sukses. Sehingga aktivitas guru dan peserta didik bisa terus tatap muka,” ucap Ketua MKKS SMP Kabupaten Garut ini.

Yusup berharap, semua anak yang sudah berusia 12 tahun dan masyarakat pendidikan khususnya untuk divaksin. Dan dirinya mengingatkan meskipun sekarang dalam Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas masa transisi dan sudah divaksin jangan bereuforia, jangan melupakan protokol kesehatan, agar aman. ***Jajang Sukmana