Foto bersama: Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Tarogong kidul, Edi Sutrisno, S.Pd., M.Pd., Korwas, Dedah Maryonah, S.Pd., M.Pd., Ketua Gugus 1, Yanti Sri Mulyanti Arni, M.Pd., fasilitator, Asradi Cerman, S.Pd.I., CIV.TAE, CIV.TESOL, dan seluruh peserta workshop, Rabu (30/8/2023).

KANDAGA.ID – Mungkin baru di Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Tarogong Kidul yang telah mempersiapkan diri menyambut Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di tahun 2024 secara keseluruhan. Pasalnya penguatan/pembinaan bukan di sekolah penggerak dan penerima imbasnya saja tapi di gugus.

Hal itu dengan digelarnya Workshop Penguatan IKM di wilayah bina Gugus 1 Kecamatan Tarogong Kidul dengan tema “Pengembangan Kompetensi Guru dalam Implementasi Asesmen dan Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka” yang berlangsung di SDN 1 Tarogong (Gentra Masekdas), Jl. Suherman No. 14, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu (30/8/2023).

Korwas, Dedah Maryonah saat memberikan penguatan/pembinaan IKM di Gugus 1, Rabu (30/8/2023).

Workshop dibuka oleh Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Tarogong kidul, Edi Sutrisno, S.Pd., M.Pd., bersama Korwas, Dedah Maryonah, S.Pd., M.Pd., Ketua Gugus 1, Yanti Sri Mulyanti Arni, M.Pd., dengan peserta dari 10 sekolah (kepala sekolah dan guru-gurunya), dan narasumber utamanya yaitu fasilitator, Asradi Cerman, S.Pd.I., CIV.TAE, CIV.TESOL. (Pendiri & CEO Gain Global Academy).

Diketahui fasilitator ini, Selasa (29/8/2023) kemarin menjadi pemateri utama dalam Workshop PSP Angkatan 1 sebanyak enam sekolah yang berlangsung di SDN 1 Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul.

Kesempatan langka ini tak disia-siakan oleh Korwil dan Korwas dengan memintanya untuk membina/penguatan sekolah di gugus 1 terkait dengan manajemen sekolah berbasis kelas. Bahkan sebelum narasumber utama, Korwas, Dedah Maryonah terlebih dahulu memberikan penguatan/pembinaan.

Korwil Edi Sutrisno, mengatakan, perubahan kurikulum ini harus cepat tanggap dan harus siap dilaksanakan oleh semua sekolah. Kurikulum Merdeka bukan hal baru tapi hasil pembaharuan dari kurikulum sebelumnya. Sehingga, kata Edi, dengan pembinaan/penguatan ini, pasti semua sekolah mampu mengimplementasikannya.

Kepala SDN 1 Tarogong Kidul Gentra Masekdas, Sadiah, S.Pd., beserta guru-gurunya.

Dirinya pun tak henti-hentinya mengingatkan kembali tugas pokok guru dengan memaknai konsep Ki Hadjar Dewantara yang sangat diperlukan di sepanjang zaman yaitu “Ing  Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani”.

Artinya, terang Edi, yang berada di depan memberikan contoh baik/teladan (Ing  Ngarsa Sung Tuladha), dan yang berada di tengah membangun atau mencetuskan ide-ide (Ing Madya Mangun Karsa), dan terakhir yang dari belakang dalam hal ini seorang pendidik harus memberikan dorongan dan arahan bagi para peserta didik (Tut Wuri Handayani). ***Jajang Sukmana