KANDAGA.ID – Ikatan Guru Indonesia (IGI) sebagai salah satu organisasi profesi guru di Indonesia dan satu-satu organisasi profesi di Jawa Barat sejak tahun 2021 melaksanakan POP IGI bahkan di pulau Jawa bersama 11 provinsi lainnya dari 25 kabupaten/kota se-Indonesia.

IGI terus bergerak dalam upaya peningkatan kompetensi mutu guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan. Peserta pun antusias karena banyak materi menarik dan penting bagi para guru dan kepala sekolah.

Seperti pada kegiatan on service Program Organisasi Penggerak (POP) ke-3 ini, yang dibuka secara resmi pada tanggal 19 Mei 2023 dengan dihadiri oleh Pembina IGI Kabupaten Garut, Dr. Gungun A. Basit., M.Ag., yang memaparka Strategi dan Peran Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Garut dalam Peningkatan Kompetensi Guru, serta Panitia  POP IGI, Ahmad Sururi Aziz, M.Pd., yang memaparkan Konsep Implementasi Program Organisasi Penggerak Ikatan Guru Indonesia (IGI) yang merupakan tahun ke-3 Pelaksanaan POP terakhir.

Dr. Gungun menyambut baik, karena kegiatan ini merupakan sesuatu yang dibutuhkan di era sekarang, dan semoga para kepala sekolah dan para guru yang telah mengikuti kegiatan POP ini, ilmunya nantinya dapat terus konsisten diterapkan di sekolahnya masing-masing, serta bisa memberikan manfaat bagi sekolah lain yang terdekat dengan sekolahnya.

“Endingnya adalah peningkatan pada kualitas manajemen dan pembelajaran di sekolahnya masing-masing, yang bisa menjadikan pusat percontohan,” tandasnya.

Sementara Ahmad Sururi berharap kegiatan POP tetap bisa terus dilaksanakan IGI sebagai salah wujud program IGI dalam peningkatan skill kompetensi Guru Indonesia.

“Sesuai dengan harapan bapak mas menteri juga Ketum PP IGI Pusat Danang Hidayatullah berharap kepada Dinas Pendididkan Kabupaten Garut untuk bisa memprioritaskan guru yang tergabung dalam kegiatan POP ini bisa menjadi kepala sekolah ke depannya,” ujar Ahmad Sururi, yang merupakan salah satu pendiri dan Pembina IGI Pusat.

Selain itu, Sururi menyampaikan hasil peninjaunnya, bahwa kegiatan di Garut bisa berjalan dengan sangat baik dan melahirkan semua peserta bisa melakukan best practice dalam KBM di sekolahnya masing-masing.

Pihaknya melihat dan mendengar hasil evaluasi bersama panitia daerah, para fasilitator daerah juga pengurus IGI Garut yang sebelumnya sudah dilakukan penilaian kepada semua peserta dimulai kegiatan in service hingga menjelang kegiatan on service, di tetapkan dari  peserta POP IGI Garut sebanyak 112 peserta terpilih sebanyak 8 peserta untuk melakukan best practice dua zona selatan dan utara Kabupaten Garut.

“Pasca melakukan simulasi best practice dalam KBM di titik peninjauan kami melakukan penilaian dan pendekatan langsung dengan mewawancarai para kepala sekolah, guru, para murid yang ada di sekolah tersebut mengenai proses KBM dan keseharian dalam KBM di sekolah. Alhamdulillah berdampak secara umum para murid senang dalam belajar yang kreatif serta inovatif, ditambah dengan guru-gurunya juga selalu senang dalam KBM ungkapan beberapa siswa dan guru di beberapa sekolah,” terang Sururi.

Ketua Daerah IGI Kabupaten Garut, Nono Kartono, S.T., S.Kom., C.PSFL., C.NFT., C.ET mengatakan bahwa  kegiatan on Service Penguatan Guru dan Kepala Sekolah bertujuan untuk melihat langsung di lapangan terkait peningkatan skill kompetensi guru dan kepala sekolah dalam literasi dan numerasi yang sebelumnya telah di bekali pada kegiatan in service pada tanggal 10-12 Maret 2023 di fave hotel, juga melakukan monev dalam peningkatan skill kompetensi siswanya maupun pemahanan siswa dalam kegiatan belajar mengajar disekolahnya. Kegiatan iniserupa memang menjadi fokus kerja IGI sebagai organisasi profesi guru di Indonesia.

“Ini merupakan tahun ketiga di mana kami organisasi IGI mendapat bagian untuk membantu bekerja sama, bergotong royong guna menyukseskan implementasi Kurikulum Merdeka, melalui Program Organisasi Penggerak,” ujar Nono melalui WhatsApp, Jumat (2/06/2023).

Kegiatan ini menyasar guru dan kepala SMP di Kabupaten Garut, diikuti 112 peserta dari 9 sekolah, diantaranya, SMPN 2 Mekarmukti, SMPN 2 Pameungpeuk, SMPN 1 Singajaya, SMPN 2 Bayongbong, SMPN 1 Sukawening, SMPIT Darul Abrol, SMPN 1 Kadungora, SMPN Kadungora 3 dan SMPN 1 Limbangan. mereka terdiri dari kepala sekolah dan 2 guru setiap mata pelajaran utama.

“Kami dari Panitia Daerah POP dan IGI Garut mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kemendikbud Ristek, IGI Pusat, IGI Provinsi Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut untuk melaksanakan kegiatan ini Untuk meningkatkan kapasitas guru dan kepala sekolah khususnya dalam literasi dan numerasi, IGI Kabupaten Garut,” pungkas Nono.

Ketua Panitia Daerah POP IGI Kab. Garut, Mardiah, S.Pd., C.PSFL. dalam laporannya menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran dari Ketda, kepala dinas dan sekretaris serta jajarannya yang tidak bisa hadir langsung secara luring karena sedang berada dalam agenda lain serta menyampaikan salam dari atas nama dinas Pendidikan terimakasih dan sukses untuk kegiatan Program Organisasi Penggerak (POP) IGI Kab. Garut.

Menurut Mardiah, kegiatan POP ini, menjadi salah satu gebrakan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Garut. Ia berharap, dengan kegiatan ini, kapasitas para guru dan kepala sekolah dapat terus ditingkatkan terutama terkait dengan implementasi Kurikulum Merdeka.

Adapun hasil akhir dari kegiatan on service di empat sekolah yang di monev terpilih 1 orang peserta terbaik yaitu Mega Rahayu, S.Pd guru IPA di SMPN 2 Pameungpeuk yang akan mewakili Kabupaten Garut bahkan Jawa Barat untuk melakukan best practice di tingkat nasional di Jakarta pada tanggal 2 hingga 4 Juni 2023 yang berlokasi di Hotel Millenium Sirih Jakarta Pusat, dan didampingi oleh Ita Octavia Rahayu Kurniasih, M.Pd.I sebagai Sekretaris IGI Garut.

Sekretaris IGI Garut, Ita Octavia menjelaskan, saat membentuk IGI Kabupaten Garut beberapa tahun lalu, pihaknya merekrut teman-teman guru yang aktif mewakili daerah Garut ke tingkat Provinsi Jawa Barat maupun Nasional. Sehingga dalam melaksanakan kegiatan pengembangan diri, meningkatkan kompetensi para guru itu bisa dengan mudah dilakukan.

“Karena nara sumbernya adalah para guru itu sendiri yang berkompeten di bidangnya,” ucapnya.

Sedangkan Dian mengatakan, dengan pengalaman IGI Kabupaten Garut menggelar kegiatan secara mandiri selama beberapa tahun terakhir, pihaknya dipercayakan untuk menangani kegiatan melalui Program Organisasi Penggerak atau POP dan bisa dilaksanakan dengan baik.

“Jadi tujuannya demi peningkatan kapasistas guru dan kepala sekolah untuk literasi dan numerasi. Karena hal itu yang akan menjadi pondasi untuk implementasi Kurikulum Merdeka,” pungkasnya.

Organisasi Penggerak (POP) yang merupakan Program Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi RI (kemendikbud Ristek) pada episode ke empat merdeka belajar yang dilaksanakan secara hybrid dari tanggal 19-20 Mei 2023 yang di laksanakan di dua zona selatan dan zona utara diantaranya: Zona selatan di SMPN 2 Pameungpeuk dan SMPN 1 Mekar Mukti, sedangkan di zona selatan di SMPN 1 Limbangan dan 1 Kadungora. Adapun tim Panitia Daerah yang terlibat Mardiah, S.Pd (Guru TK Persis Garut), Ita Octavia R. K., M.Pd.I  (guru SMPN 3 Tarogong Kidul), Dian Andriani, M.Pd (Guru SMPN 1 Garut), Aliyudin, ST  (guru SMK Ciledug Al Musaddadiyah Garut) dan Didit Wijaya, S.Pd (SMAN 9 Garut), Dr. Gungun A.B, M.Ag (Dosen STAIPI Garut) juga para Fasiliator Daerah serta peninjau POP dari IGI Pusat.

Gelaran Kegiatan POP memberdayakan organisasi kemasyarakatan untuk bergotong-royong mengingkatkan kualitas Kepala Sekolah, guru dan tenaga kependidikan agar tercipta transpormasi ekosistem pembelajaran yang berionterasi pada murid, sekaligus mendorong hadirnya Sekolah Penggerak (SP) dan Guru Penggerak (GP) dengan fokus utama pada kompetensi kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dalam peningkatan proses hasil belajar peserta didik yang berkualitas, berkarakter terutama 6 literasi dasar dan numerasi yang dicanangkan pemerintah.

 

Amanah yang dibebankan pada IGI Garut dari tahun 2021 dan tahun 2022 telah melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan pada guru-guru jenjang SMP, dengan jumlah pelatihan sebanyak 7 Instruktur/Fasilator Daerah (FASDA) dalam 6 bidang mata pelajaran dan 1 untuk pelatihan kepala sekolah. Ke-7 Fasda tersebut sebelumnya telah di diklat di Jakarta baik luring maupun daring yaitu, Darsono, S.Pd., M.Pd. (Bidang Kepala Sekolah), Laely Nurhayati, S.Ip. (Bidang Mapel PPKn), Siti Nuraini, S.Pd., M.Pd. (Bidang Mapel IPA), Karnata Adiwiria, S.Pd. (Bidang Mapel IPS), H. Dudung Rukmana, M.Pd. (Bidang Mapel Matematika), Hj. Rd. Elmi Aeni Maliki, S.Pd., M.M. (Bidang Mapel Bahasa Indonesia), dan Wina Dwina Hermayanti, S.Pd. (Bidang Mapel Bahasa Inggris).

Sementara di tahun 2023 Fasiltator Daerah dalam kegiatan in & on service penguatan guru dan Kepala sekolah yang telah di up-grade di Palangkaraya-Kalimantan, diantaranya: Tita Rosita, S.Pd., M.Pd. (Bidang Kepala Sekolah), Laely Nurhayati, S.Ip. (Bidang Mapel PPKn), Hj. Euis Hasanah, S.Pd., M.Pd. (Bidang Mapel IPA), Karnata Adiwiria, S.Pd. (Bidang Mapel IPS), H. Dudung Rukmana, M.Pd. (Bidang Mapel Matematika), Wana Nirwana, S.Pd., (Bidang Mapel Bahasa Indonesia), dan Wina Dwina Hermayanti, S.Pd. (Bidang Mapel Bahasa Inggris). ***Jajang Sukmana