KANDAGA.ID – IGTKI Kabupaten Garut selalu mengadakan kegiatan literasi dengan konsisten, dan untuk tahun ini membacakan cerita kategori guru dan orang tua. Guru membacakan cerita untuk murid-muridnya. Sementara orang tua membacakan cerita untuk putra-putrinya.

Mengusung tema “Literasi Mengukuhkan Jati Diri Bangsa”, kegiatan diikuti sebanyak 30 guru TK dari 30 kecamatan, dan 31 orang tua TK dari 31 kecamatan, dengan buku cerita yang dibacakannya berjudul “Indahnya Berbagi” karya Hj. Diah Kurniasari, berlangsung sejak bulan Agustus-November 2023, dan puncak acaranya di Aula BJB, Jl. A. Yani Garut pada Senin (13/11/2023).

Puncaknya apresiasi ini buka oleh Hj. Diah Kurniasari, bunda PAUD dan Literasi Kabupaten Garut, H. Entib Satibi, M.Pd., Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Disdik Garut, Rina Muspiroh, Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan Dispusip Garut, bunda PAUD kecamatan se-kabupaten Garut, dan para tamu undangan lainnya.

“Saya selaku bunda PAUD dan literasi mengapresiasi kegiatan ini, sebagai upaya agar di TK/PAUD tidak ada lagi yang mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung (Calistung). Di era kurikulum merdeka ini tidak ada lagi belajar calistung di TK/PAUD, yang ada bermain sambil belajar dan penanaman nilai-nilai karakter. Oleh karena itu pemerintah meluncurkan program transisi TK ke SD,” ucapnya.

Sementara Tati Nurbaeti, S.Pd., M.Pd., Ketua IGTKI Kabupaten Garut mengatakan, apresiasi festival literasi ini bertujuan untuk membiasakan guru dan orang tua bercerita kepada murid-murid dan putra-putrinya. Hal ini karena budaya bercerita dari waktu ke waktu semakin hilang. Padahal banyak manfaat dari kegiatan bercerita itu, di antaranya mendekatkan hubungan orang tua dengan putra-putrinya, menambah kosa kata, meningkatkan keterampilan berbahasa, dan meningkatkan imajinasi anak.

“Sekolah yang lama waktunya ada di keluarga, oleh karena itu keluarga harus aktif ikut serta mendidik putra-putrinya di rumah dengan membacakan cerita atau menceritakan cerita,” ucap Beti, panggilan akrab Tati Nurbaeti

Menurutnya, keluarga merupakan pendidikan yang utama dan pertama, karena akan menentukan pendidikan-pendidikan berikutnya. Jika pendidikan di keluarganya bagus, terang Beti, maka pendidikan di sekolahannya juga akan bagus.

Dr. Budi Suhardiman, M.Pd., pegiat literasi dan sekaligus juri pada kegiatan festival literasi ini mengatakan bahwa dirinya merasa optimis generasi Garut di masa yang akan datang akan semakin cerdas dan maju kalau kegiatan literasi seperti ini secara konsisten dilaksanakan dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah.

“Sebagai pegiat literasi saya bangga dengan kegiatan ini,” ucapnya.

Berikut para Juara Lomba Membacakan Cerita Kategori Guru :
Juara 1 TK Al Wasilah, Kecamatan Garut Kota nilai 270
Juara 2 TK Ar Rahman Tanjungsari, Kecamatan Karangpawitan nilai 269
Juara 3 TK PGRI, Kecamatan Leuwigogong nilai 263

Juara Harapan 1 TK Darul Falah, Kecamatan Sukawening nilai 262
Juara Harapan 2 TK Kartini Kiddy Club, Kecamatan Tarogong Kidul nilai 260
Juara Harapan 3 TK Bina Insan Qur’ani, Kecamatan Cibatu nilai 259

Terfavorit TK Al Furqon, Kec. Cisurupan
Terinovatif TK Gemilang, Kec. Tarogong Kaler
Terekspresif Kec. Malangbong
Tercemistri TK Plus Pertiwi, Kec. Cibalong

Berikut para Juara Lomba Membacakan Cerita Kategori Orang Tua :
Juara 1 TK Islam Al Amal, Kecamatan Karangpawitan nilai 268
Juara 2 TK Prima Insani, Kecamatan Garut Kota nilai 265
Juara 3 TK Kecamatan Cikelet nilai 263

Juara Harapan 1 TK Baiturahman 3, Kecamatan Tarogong Kidul nilai 259
Juara Harapan 2 TK Al Latief, Kecamatan Pangatikan nilai 258
Juara Harapan 3 TK At Taufik, Kecamatan Sukawening nilai 257

Terfavorit TK Siti Khadijah, Kec. Cilawu
Terinovatif TK PGRI, Kec. Pameungpeuk
Terekspresif Kec. Bungbulang
Tercemistri TK Manba’ul Iman, Kec. Wanaraja. ***BUS/Jajang Sukmana