BAYONGBONG, (kandaga.id).- Untuk kali pertama, SMPN 2 Bayongbong, Kecamatan Bayongbong meraih juara tingkat nasional. Hal itu dibuktikan dengan menyerahkan medali serta piagam oleh kepala sekolah kepada salah satu siswanya pada upacara Senin, (26/9/2022) pagi.

Siswa tersebut adalah Puput Puspitasari, siswi Kelas 8-E yang telah berhasil meraih Juara 1 Tanding Putri Tingkat SMP/MTs/Sederajat pada Kejuaraan Nasional Pencak Silat Jayakarta Championship yang dilaksanakan di GOR PKP Jakarta Islamic School pada tanggal 24-25 September 2022.

“Saya senang dan bangga dapat mengangkat derajat keluarga, mengharumkan kampung halaman, sekolah (SMPN 2 Bayongbong) serta dibanggakan teman-teman,” ucap Puput didampingi PKS Kesiswaan, Satria Ganjar Nuralam, S.Pd., dan disaksikan Kepala SMPN 2 Bayongbong, H. Engkun Suryana Dirgantara, M.Pd., Senin (26/2022) siang.

Menurut Puput, torehan ini tak lepas dari giat berlatih, dukungan orang tua, paguron, kepala sekolah, guru-guru dan teman-teman, khususnya teman sekelas. Dan tentu, kata Puput, prestasi ini akan jadi motivasi untuk lebih giat belajar, khususnya dalam peningkatkan kemampuan.

“Terima kasih kepada semuanya, atas dukungan dan doanya, Alhamdulillah atas ijin Allah SWT., saya dapat meraih juara pertama,” pungkas kelahiran Garut, 15 Juni 2008 ini, yang punya hobi pencak silat, dan mengaku, dirinya merupakan anak bungsu kelima dari pasangan Iman Sudirman (buruh) dengan Yeti Rohaeti (IRT), yang kini tinggal di Kp.Cijelereun RT/RW 01/05 Desa Cikedokan Kec.Bayongbong Garut.

Sementara Kepala SMPN 2 Bayongbong, H. Engkun Suryana Dirgantara, M.Pd., merasa bangga, salah satu siswanya dapat mengukir prestasi yang luar biasa di tingkat nasional.

H. Engkun Suryana Dirgantara, M.Pd

“Kami tak menyangka dan menduga, mendapatkan prestasi yang sangat berharga, dan tentunya ini akan menjadi motivasi dalam mendidik anak kedepannya untuk lebih baik lagi,” ungkapnya.

Ia mengatakan, torehan prestasi Puput ini tak lepas dari dukungan orang tuanya yang sangat mendukung sekali dalam mempersiapkan untuk tanding.

Setelah melihat prestasi Puput, pihak sekolah akan memprioritaskan ekstrakurikuler pencak silat dimulai tahun ajaran baru tepatnya di semester dua, yang tentunya terlebih akan disosialisasikan kepada orang tua siswa pada pertemuan penyampaian beberapa program sekolah.

“Supaya tidak bersamaan waktu dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan paguron, kami akan melakukan komunikasi dengan paguron sekaligus merekrut untuk pelatih di sekolah,” ujarnya.

Menurut H. Engkun, pelatih ekstrakurikuler itu tidak sembarangan, ada syarat dan ketentuannya, mereka harus punya sertifikat baik orangnya atau paguron.

Rencana SMPN 2 Bayongbong dalam mengawali melestarikan khasanah seni budaya Sunda ini, pihaknya akan mencoba menampilkan beberapa ekskul dalam mengisi liburan semester satu (Porak), termasuk diantaranya menampilkan pencak silat, dengung, angklung dan lainnya.

“Mudah-mudahan dengan menampilkan khususnya pencak silat, anak-anak yang lain termotivasi, tertarik, dan dapat menjaga serta melestarikan seni budaya Sunda,” pungkasnya. ***Jajang Sukmana