KANDAGA.ID – Bertempat di salahsatu rumah makan di Jl. Raya Copong Garut, pengurus dan anggota MGMP PPKn SMA Kabupaten Garut menggelar rapat untuk menyampaikan program kerja tahun 2024 – 2025 sekaligus Silaturahmi Qobla Ramadhan 1445 H.

Hadir Tata Supian, S.Pd, M.Pd selaku Pengawas Bina KCD Wil XI, Iya Bahtiar, MM selaku Ketua MGMP PPKn, Aep Saepudin, S.Ag selaku Wakil Ketua, dan pengurus lainnya. Rabu, 6 Maret 2024.

Dalam sebagian sambutannya Tata Supian mengatakan, agar setiap apa yang menjadi keputusan MGMP untuk di share kepada para guru PPKn baik yang ada di SMA Negeri atau Swasta biar mereka mengetahui program apa saja yang akan dilaksanakan setiap semester/tahun, kemudian supaya lebih banyak dihadiri pesertanya, diupayakan agar kegiatannya (tempat) nya di laksanakan secara bergilir, bisa di Aula KCD, maupun di sekolah-sekolah negeri/swasta yang ada Garut Selatan, Garut Tengah dan Garut Utara.

“Apabila ada kegiatan bisa menggunakan Aula KCD Wil XI, pinginnya pihak kami ingin sekali memberikan bantuan semisal snack, tapi karena berbagai hal, sekarang baru bisa memberikan fasilitas aula,” ungkapnya.

Sementara itu Iya Bahtiar mengucapkan terimakasih kepada pengurus dan anggota yang telah hadir, semoga kehadirannya menjadi ladang ilmu untuk peningkatan kualitas muttu pendidikan di sekolahnya masing-masing. Ia mengajak, jadikan program MGMP yang telah kami buat untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

“Intinya bahwa kita sebagai seorang guru harus memiliki rasa kebersamaan untuk menjadikan organisasi Mapel PPKn sebagai wadah tempat berbagi ilmu pengetahuan, berbagi pengalaman dan berbagi informasi seputar pengembangan kurikulum Merdeka Belajar, Proses KBM, Pembuatan RPP, Silabus dan Muttu Pendidikan lainnya,” tandasnya.

Aep Saepudin, S.Ag

Sedangkan Aep Saepudin yang mengaku aktif di organisasi Forum Silaturahmi Ta’mir Masjid dan Musholla Indonesia (FAHMI TAMAMI) Garut dalam tausiyahnya qobla ramadhan 1445 H, menjelaskan tentang hakikat shaum/puasa.

“Bahasa shaum/puasa adalah menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa. Sedangkan menurut istilah Shaum/Puasa adalah menahan diri dari tidak makan, minum dan hubungan suami Istri mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari,” ucapnya.

Menurutnya, orang yang berpuasa itu di bagi menjadi 3 tingkatan. Pertama, puasa umum yaitu seseorang yang melaksanakan puasa tetapi hanya mampu menahan haus dan lapar saja, ketika Berpuasa masih suka ngegosip, ghibah, berdusta, bertengkar, mercuri dan berkata lago serta rofas.

Kedua, puasa khusus yaitu seseorang yang melaksanakan puasa disamping tidak makan, minum, berhubungan Suami Istri, juga menjaga dari segala hal yang dapat mengurangi pahala puasa.

Ketiga, puasa khususil khusus yaitu seseorang yang melaksanakan puasa disamping tidak makan, minum, berhubungan Suami Istri, juga menjaga dari segala hal yang dapat mengurangi pahala puasa juga panca indra ikut Berpuasa. Ungkapnya.

“Semoga kita semua diberikan umur panjang untuk bisa bertemu bulan suci ramadhan, diberikan kesehatan untuk bisa melaksanakan ibadah shaum ramadhan serta diberikan perlindungan dan kekuatan untuk dapat melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya,” pungkas guru PPKn di SMA Al Madinah Cibatu ini, yang juga mengajar di SMKN 1 Garut. ***Shinta