Oleh Dr. Budi Suhardiman, M.Pd.

Dua hari yang lalu saya mendapat kabar dari group WA Bunda PAUD bahwa Pak Bambang, suaminya Bu Hani sakit. Tidak jelas sakitnya apa dan dirawat di mana. Saya hanya bisa berdoa semoga sehat kembali seperti biasanya.

Tadi pagi saya terkejut ketika mendapat kabar dari WA group yang sama bahwa Pak Bambang, suaminya Bu Hani meninggal dunia. Saya kenal dengan almarhum sudah cukup lama sekitar tahun 2000-an. Tidak hanya dengan almarhum, Saya, juga mengenal istrinya karena sama-sama aktif di Bunda PAUD dan ia salah satu mahasiswa saya waktu kuliah di STAI Siliwangi.

Pada tahun 2000-an saya, almarhum, Ir. Atak Tauhid (UNIGA), dan beberapa tokoh Garut lainnya mendirikan organisasi kemasyarakatan Ikatan Kesatuan Umat (IKU). Sebuah organisasi pemberdayaan ekonomi umat. Kami sering berkumpul dan berdiskusi membicarakan ekonomi umat.

Peran Pak Bambang (almarhum) sangat penting karena ditugasi organisasi untuk membuat program sekaligus proposal kegiatannya. Saya lihat proposalnya sangat detil, rinci, dan logis. Beliau sangat menguasai IT. Sangat wajar kalau almarhum dipercaya oleh lembaga yang dibinanya sebagai operator.

Dari itu saja bisa saya asumsikan bahwa almarhum sebagai seorang profesional di bidangnya, perencana handal, programer, dan disiplin dalam bekerja.

Hasil kerja kerasnya almarhum dalam membuat program pemberdayaan umat, IKU sempat mendapat dana hibah dari Kementerian Perikanan dan Kelautan RI, yang pada saat itu dirjen Kelautannya Prof. Dr. Rohmin Dahuri. Beliau sempat bersama kami meninjau para nelayan di pantai selatan Pameungpeuk.

Seiring dengan bubarnya IKU, saya jadi jarang bersama-sama almarhum. Bisa bertemu lagi dengan almarhum itu karena sama-sama mengelola sekolah dan setiap mengantar/menjemput putranya yang sekolah di SMPN 2 Garut.

Selamat jalan sahabat! Surga sudah rindu menunggumu. (*)