KANDAGA.ID – Dikemas dalam bentuk “Paturay Tineung”, SDIT Alam Garut melepas 29 siswa kelas VI angkatan ke-6 tahun pelajaran 2023-2024 di Aula Mesjid Al-Khoir, Jl. Gordah No. 21, RT. 03 RW. 08, Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut Jawa Barat pada Minggu (9/6/2024). Acara dipandu oleh siswa yaitu Raisa (kelas 3A), dan Dzakia (kelas 5).

Secara resmi acara dibuka oleh Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Tarogong Kidul, Ajat Sudrajat, S.Pd., M.Pd., dengan disaksikan oleh Pengawas Pembina, Ida Siti Faridah, M.Pd., Ketua Yayasan Salapan Inten, Sutini, Kepala SDIT Alam Garut, Maharani Purnamasari, SE., S.Pd., beserta guru-gurunya, komite beserta para orang tua wali siswa, dan tamu undangan lainnya.

Maharani Purnamasari, selaku kepala sekolah dalam sambutannya, mengapresiasi kerjasama dari semua pihak, baik yayasan, siswa, guru dan juga orangtua sehingga kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik dan menyenangkan.

Kepala SDIT Alam Garut, Maharani Purnamasari, SE., S.Pd., menerima buku dan pohon bunga dari perwakilan orang tua wali siswa kelas VI angkatan ke-6 tahun pelajaran 2023-2024 sebagai kenang-kenangan.

“Sekolah hanya akan menjadi bangunan, jika tidak ada siswa, guru dan proses belajar mengajar. Begitu juga, kegiatan belajar tidak akan optimal tanpa sarana prasarana yang memadai dan suasana yang nyaman. Jadi semuanya harus bekerjasama dan bersinergi,” ungkapnya.

Selain itu beliau mengingatkan kepada para lulusan agar siap menghadapi tantangan ke depannya, dengan berpegang pada prinsip Muroqobatullah (merasakan pengawasan Allah SWT).

“Ketika menjadikan Allah SWT sebagai satu satunya orientasi, baik dalam memilih cita-cita, sekolah maupun dalam memilih teman bergaul. Ketika itu dibiasakan, maka tidak akan pernah merasa sendiri, kecewa dan lebih siap menghadapi tantangan. Selain itu, dengan muroqobatullah, otomatis siswa akan menjaga kehormatan diri dan juga sekolahnya kelak,” pungkasnya.

Foto bersama siswa berprestasi.

Sutini selaku Ketua Yayasan dalam sambutannya menceritakan perjuangan berdirinya SDIT Alam Garut, mulai dari perizinan termasuk mencari peserta didik, karena waktu itu jarang ada sekolah yang fokus pada lingkungan, tidak seperti sekarang.

Pun demikian, ia tak patah semangat untuk terus berjuang dan berjuang, sedikit demi sedikit mulai merangkak naik berkembang, mulai dari jumlah peserta didik begitu juga sarana prasarana termasuk bangunan.

“Sekolah di SDIT Alam Garut itu ada aturan yang wajib ditaati oleh anak, jika bicara kasar sanksinya harus mengucapkan istighfar,” ungkapnya.

Selain itu, menurut Sutini, guru pintar itu tanpa bicara, anaknya sudah ngerti sendiri, guru tak perlu menegur, karena anak sudah tahu kesalahannya sendiri.

Raisa (kelas 3A), dan Dzakia (kelas 5) pemandu acara “Paturay Tineung” siswa kelas VI Angkatan ke-6 Tahun Pelajaran 2023-2024.

“Terima kasih guru-guru hebat yang telah membimbing anak-anak dengan kesabaran, semoga ilmu yang diberikan menjadi amal ibadah. Terima kasih juga kepada orang tua yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyekolahkan anaknya di SDIT Alam Garut,” ucapnya.

Ia berpesan, untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, dan apa yang sudah diajarkan di SDIT Alam Garut seperti ibadah sholat, menghormati orang tua, guru, dan teman tetap dilakukan di lingkungan sekolah baru.

Sementara Pengawas Pembina, Ida Siti Faridah mengungkapkan, bahwa kunci sukses itu ada tiga yaitu berdoa, ikhtiar, dan berbuat baik kepada kedua orang tua. Selain itu, jangan pernah melupakan guru sampai kapan pun.

Sedangkan menurut Korwil Ajat, kunci sukses pendidikan itu ada tiga yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ia mengimbau agar mengembangkan diri untuk siap bersaing dengan yang lain.

“Lulus ini bukan akhir, tapi awal perjuangan di jenjang selanjutnya, gantungkan cita-cita setinggi langit, dan mudah-mudahan jadi anak yang Sholeh-Sholehah serta jadi orang yang sukses,” pungkasnya. ***Jajang Sukmana