Sebagian para orang tua yang sempat foto bersama.

GARKOT, (kandaga.id).- Para orang tua siswa SDN 7 Regol, Kecamatan Garut Kota begitu peduli terhadap keberlangsungan seni budaya Sunda, bahkan tak sedikit orang tua memasukkan anaknya ke sebuah sanggar.

Jadi sangat pantas, jika siswa SDN 7 Regol ini memiliki kemampuan dalam seni budaya Sunda. Buktinya, dalam Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) antar kelas, hampir semua anak-anak yang tampil menunjukkan kemampuan luar biasa, Kamis (15/9/2022).

Yang lebih mengagetkan lagi dalam FTBI ini, diinisiasi oleh orang tua siswa, mulai dari persiapan, pembuatan dan merias panggung, termasuk segala sarana prasarana dan kebutuhan lainnya, semuanya oleh orang tua siswa.

Ny. Nuri Novita dan Ny. Alce Reni

Ny. Nuri Novita dan Ny. Alce Reni diantaranya, yang mengakui membuat dan menata panggung untuk FTBI ini dilakukan oleh semua orang tua, dibantu guru.

“Tidak ada persiapan sama sekali, semuanya serba dadakan, kami hanya kekompakan saja,” ucap Ny. Alce.

Menurutnya, keterlibatan orang tua tak lain hanya sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan anak-anak, dalam menjaga dan melestarikan seni budaya Sunda, yang akhir-akhir ini hampir tergerus oleh perkembangan zaman.

“Ini kami lakukan sebagai motivasi untuk anak-anak, yang kebetulan di sekolah ada fasilitas, jadi kami mendukungnya, dan berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut serta ditingkatkan,” ujar Ny. Alce, yang

Sementara Ny. Nuri, mengatakan, para orang tua di SDN 7 Regol ini tidak perlu diajak, mereka sangat respon. Misalnya, kata Ny. Nuri, jika ada kegiatan di sekolah, mereka cepat bergerak, kompak mendukungnya.

Salah satu siswa kelas 2-A, Brian yang tampil di mata lomba pupuh mengaku senang jadi bagian dalam FTBI, dan akan lebih senang lagi, kata Brian, jika dirinya menjadi yang terbaik.

Kepala SDN 7 Regol, Hj. Yuningsih, S.Pd.SD., saat memberikan sambutan.

Dalam sambutannya, Kepala SDN 7 Regol, Hj. Yuningsih, S.Pd.SD., mengucapkan terima kasihnya kepada seluruh orang tua dan guru kelas 2, Yulis Nurparidah, S.Pd., yang telah mendukung dalam FTBI ini.

“Anak-anakku, jangan merasa takut dan malu, tapi tunjukkan bakat dan kemampuan kalian kepada juri, orang tua, dan teman-teman kalian yang terbaik. Jadilah yang terbaik, dan mudah-mudahan kalian nanti jadi yang terbaik, baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun di provinsi,” ujarnya.

Yulis Nurparidah, S.Pd., foto bersama salah satu peserta Carpon, Mohamad Mikail

Terpisah, Yulis Nurparidah mengatakan, peserta dalam FTBI tahun 2022 ini didominasi kelas 1 dan 2. Meski demikian, kata Yulis, berkat latihan di sekolah dan di sanggar, anak-anak dapat tampil dengan optimal, bahkan banyak mendapat apresiasi dari berbagai pihak. ***Jajang Sukmana