KANDAGA.ID – Luas biasa, antusias untuk menjadi guru penggerak angkatan ke-7 di Kabupaten Garut sangat tinggi, padahal kuota yang tetsedia sebanyak 220.

Terbukti dari data pendaftaran yang dibuka sejak 14 Maret 2022 hingga berita ini diturunkan sudah mencapai 2.100 lebih, dan sangat dimungkinkan akan terus bertambah, karena pendaftaran ditutup 15 April 2022.

Mengingat antusias tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut memohon ke Kemendikbud Ristek melalui P4TKTK PLB agar kuota ditambah menjadi 500.

Hal itu diungkapkan Kabid Ketenagaan, Pengembangan Bahasa dan Sastra, DR. Drs. Cecep Firmansyah, M.Pd., saat membuka Coaching Clinic kepada 575 Calon Guru Penggerak Angkatan 7 se-Kabupaten Garut di Gedung PGRI Cabang Garut Kota, Selasa (29/3/2022).

Kabid Cecep mengucapkan terima kasih kepada P4TKTK PLB, dan Korwil serta PGRI Cabang Garut Kota yang telah memberikan dukungan atas suksesnya program guru penggerak ini.

Coaching Clinic diselenggarakan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa (P4TKTK PLB) bekerjasama Dinas Pendidikan Kabupaten Garut yang rencananya dilaksanakan selama 4 hari dengan dua pembagian, 3 hari luring dan sehari daring. Namun dari informasi terbaru, untuk kegiatan selanjutnya dipindahtempatkan dari Gedung PGRI Cabang Garut Kota ke Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.

Kegiatan ini memberikan pemahaman sekaligus pembekalan kepada calon guru penggerak untuk menghadapi tes atau menghadapi seleksi, sehingga mereka siap, tidak gugup, dan sudah siap menghadapinya.

Supaya nanti setelah lolos dan Diklat menjadi guru penggerak mendapatkan dukungan, Kabid Cecep mengatakan, surat yang disampaikan Kemendikbud tentang calon guru penggerak angkatan ke-7 ini sudah disebarkan ke berbagai stakeholder terkait dari mulai TK hingga SMP termasuk operator sekolah dan para pengurus komite sekolah.

“Guru penggerak itu bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi harus mampu pengimbasan, mampu melakukan penyebaran informasi ilmu pengetahuan kepada rekan sejawat,” ucapnya.

Terkait banyaknya pendaftar untuk menjadi guru penggerak, Kabid Cecep meminta kepada seluruh calon agar tidak pesimis atau berkecil hati, tapi tunjukkan kompetensi, kapabilitas diri masing-masing.

Diketahui program guru penggerak Mendikbud Ristek ini sudah berjalan dua tahun, dan Kabupaten Garut telah meluluskan beberapa angkatan diantaranya angkatan ke-1 sebanyak 94 orang, ke-2 sebanyak 23 orang, ke-4 sebanyak 66 orang yang saat ini sedang menempuh pendidikan, sedang berjalan dan sudah menyelesaikan lokakarya ketiga, serta di bulan Ramadan akan lokakarya keempat. ***Jajang Sukmana