TARKID, (kandaga.id).- “Progresif Membangun Budaya Bangsa” jadi tema Pentas Seni dan Graduasi Angkatan ke-8 SD Al-Kindi Islamic Excellent School yang digelar di Gedung Dakwah Muhammadiyah Garut, Jl. Pembangunan No. 5 Kecamatan Tarogong Kidul,, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Rabu (21/6/2023).

Pembukaan happy graduation sebanyak 14 siswa ini dihadiri Kasi Kurikulum Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Bambang Sumpena, S.Pd., Koordinator Pengawas (Korwas) Bidang Pendidikan Kecamatan Tarogong Kidul, Dedah Maryonah, S.Pd., M.Pd., dan Pengawas Ida Siti Faridah, S.Pd.I., M.Pd., Kepala SD Al-Kindi Islamic Excellent School, Tajudin, S.Pd.I, beserta jajarannya, para orang tua wali murid dan tamu undangan lainnya.

Kepala SD Al-Kindi Islamic Excellent School, Tajudin, S.Pd.I.

Sekolah yang beralamat di Jl. Mesjid No. 6 Baleendah, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat ini lebih menekankan pada kualitas peserta didiknya, sehingga jumlah siswanya hanya 103, bahkan dalam penerima siswa baru pun dibatasi hanya 20 anak dengan cukup 1 guru.

Perjuangan SD Al-Kindi Islamic Excellent School untuk memperkuat kualitasnya dan telah membuahkan hasil dengan masuknya program sekolah penggerak angkatan ke-2 yang menekankan pada profil pelajar Pancasila.

Terbukti dalam Pentas Seni dan Graduasi Angkatan ke-8 ini, aksi siswa SD Al-Kindi Islamic Excellent School diatas panggung menampilkan kearifan lokal dengan keagamaan yang kuat.

Tajudin memaparkan, diakhir tahun pelajarannya, peserta didik mampu menampilkan ciri-ciri iman dan tagwa dalam kehidupan sehari-hari, dengan memiliki 12 nilai-nilai positif individual dan sosial yang telah ditentukan oleh sekolah, serta memiliki tujuh kecerdasan majemuk (logis matematis, audio visual, lingustik verbal, ruang spasial, gerak fisik, intra personal dan kecerdasan antar personal).

Selain itu, lanjut Tajudin, mampu menemukan pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah dan mengkomunikasikannya secara lisan dan tulisan dalam berbahasa Arab dan/atau Inggris di kegiatan sehari-harinya.

“Diakhir tahun pelajarannya, peserta didik juga mampu menjual barang dan/atau jasa serta memimpin kelompok dan/atau kelas masing-masing, serta mampu menampilkan kreatifitas seni, olahraga dan kerajinan tangan,” pungkasnya. ***Jajang Sukmana