KANDAGA.ID – Mengusung tema “Semarak Melaju Menjadi Pendidik yang Bermutu”, Pengawas Pembina TK, Nunung Herlina, S.Pd., M.Pd., melakukan pembinaan kepada 64 kepala dan guru dari 36 Tanam Kanak-kanak (TK) se-Kecamatan Garut Kota, terkait dengan Perencanaan Berbasis Data (PBD) dan Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) PAUD di Aula SD Yos Sudarso, Jl. A. Yani No. 17, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jum’at (11/8/2023).

Dalam pembinaan ini diharapkan peserta dapat memahami target kinerja serta posisi PBD dan Sulingjar PAUD, perannya untuk mencapai target kinerja, sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan serta rapor pendidikan sebagai rujukan PBD.

PBD dilakukan agar satuan PAUD dapat melakukan perencanaan dan penganggaran berdasarkan kebutuhan, dan dilakukan berkala sehingga terjadi peningkatan kualitas layanan secara berkelanjutan. Hasil PBD sepenuhnya digunakan untuk satuan PAUD sendiri.

Sedangkan Sulingjar adalah wadah bagi satuan PAUD untuk melakukan evaluasi diri, dan hasilnya diolah menjadi informasi komprehensif yang dapat digunakan satuan dalam melakukan perencanaan dan penganggaran lebih baik. Artinya, hasil sulingjar digunakan untuk satuan PAUD dan untuk pemerintah agar dapat mendampingi dengan lebih baik.

Serupa dengan tahun sebelumnya, advokasi agar lebih banyak satuan PAUD yang melaksanakan PBD dan Sulingjar bertujuan agar terjadi perubahan perilaku satuan PAUD dalam melakukan perencanaan dan penganggaran.

“Peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan akan mendorong tercapainya visi pendidikan Indonesia yaitu mewujudkan Indonesia maju, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian Profil Pelajar Pancasila,” ujar Nunung.

PBD menggunakan 3 langkah sederhana yaitu Identifikasi, Refleksi, dan Benahi (IRB) sebagai kerangka berpikir yang memandu satuan PAUD dalam menggunakan hasil dari “potret titik berangkatnya” sebagai basis untuk menentukan apa yang dibutuhkan, serta hal yang menjadi fokus/prioritas, sebelum menyusun rencana serta menggunakan sumber dayanya untuk penguatan layanannya.

Mengidentifikasi permasalahan berdasarkan indikator yang ditampilkan di dalam Profil Pendidikan, kemudian melakukan refleksi capaian, pemerataan, dan proses pembelajaran di satuan pendidikan dan daerah masing-masing untuk menemukan akar masalah, serta melakukan pembenahan melalui perumusan kegiatan dalam bentuk rencana kegiatan dan anggaran satuan pendidikan (BOS dan BOP) dan daerah (APBD) untuk menyelesaikan akar masalah.

Sedangkan Sulingjar PAUD menurut Permendikbudristek No. 9 Tahun 2022, merupakan bagian dari Evaluasi Sistem Pendidikan. Dengan mengikuti Sulingjar, satuan PAUD akan dapat melakukan evaluasi diri dan hasilnya diolah menjadi Profil Pendidikan Satpen PAUD yang komprehensif untuk dijadikan dasar satuan PAUD melakukan PBD.

Fungsi Sulingjar dalam hal ini serupa dengan lembar evaluasi diri di dalam lembar PBD PAUD. Walaupun sama-sama memotret titik berangkat satuan PAUD, namun Sulingjar memiliki beberapa kelebihan yaitu, waktu pengerjaan lebih fleksibel, nyaman karena menggunakan aplikasi berbasis web, yang juga dapat diakses menggunakan telepon genggam maupun perangkat mobile lain, dan menghasilkan Profil Pendidikan yang lebih komprehensif untuk digunakan oleh satuan PAUD.

Karena PBD, Sulingjar, dan Akreditasi semua merujuk pada indikator PAUD Berkualitas di dalam Rapo IPr Pendidikan, maka dapat dipahami bahwa PBD dan Sulingjar, membantu satuan PAUD agar dapat menyediakan layanan PAUD berkualitas melalui perencanaan dan penggunaan sumber daya yang lebih baik, serta siap diakreditasi. ***Jajang Sukmana