TARKID, (kandaga.id).- SD Kreospora Islamic Ecoschool merupakan salah satu Sekolah Dasar (SD) Islam Berwawasan Lingkungan di Kabupaten Garut, serta jadi bagian dari Program Sekolah Penggerak (PSP), sehingga dalam melaksanakan pembelajarannya berpedoman pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Hasil pembelajaran 5P selama enam bulan atau satu semester tersebut, diakhiri dengan evaluasi di akhir projek, dimana siswa menggelar hasil penelitian dan mempresentasikannya di depan warga sekolah. Kreospora berbagi Kisah diadakan di Garut Art Centre, Jl. Proklamasi, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (20/12/2022).

Dengan mengusung tema berkebhinekaan global, gelar 5P yang diselenggarakan sekolah yang beralamat di Jl. Terusan Pahlawan No. 82, RT. 02 RW. 12, Kelurahan Sukagalih Kecamatan Tarogong Kidul ini cukup megah, dan lengkap dengan penataan stand-stand disepanjang sisi-sisi gedung, termasuk diluar.

Sekolah binaan pengawas Elin Ruslina, M.Pd., ini menampilkan 5P dengan tema berkebhinekaan global, mengerucut kepada kearifan lokal dan nasional. Kepala SD Kreospora Islamic Ecoschool, Sriwahjuningsih, S.Si., M.Si., menambahkan bahwa evaluasi akhir projek juga menjaga kolaborasi dengan mitra yang selama ini sudah terjalin baik.
Untuk itu, memohon kepada seluruh orang tua untuk mendukung anak-anaknya di bidang hal positif apapun yang mereka sukai, karena anak-anak di Kreo punya kesempatan untuk itu.

Kepala SD Kreospora Islamic Ecoschool, Sriwahjuningsih, S.Si., M.Si

Menurut Sri, siswa Kreospora diarahkan untuk kreatif dan inovatif dalam berkarya. Karena “be the best” terbatas pada seorang, maka siswa diarahkan untuk bisa “be the first” dalam hal positif, dan ini bisa dilakukan oleh banyak siswa.

“Sekolah kami tidak memasung kreatifitas dan pola pemikiran siswa, tapi kami memberikan ruang seluas-luasnya kepada mereka dengan pemikiran global,” pungkasnya.

Langkah SD Kreospora ini mendapat apresiasi dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, pasalnya dukungan orang tua siswa luar biasa dalam mengimplementasikan P5 melalui gelar karya dengan kecerdasan intelektual yang penuh kreativitas dan pengetahuan global.

Hal itu disampaikan Kasi Kurikulum Bidang SD, Bambang Sumpena, S.Pd., mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, pihaknya akan membantu pendampingan dengan pembinaan secara berkesinambungan melalui para pengawas sekolah.

“In Syaa Allah tahun 2023, sekolah penggerak termasuk didalamnya akan mendapat bantuan sarana prasarana tidak mengikat, baik negeri maupun swasta, sebagai bentuk dukungan bagi anak-anak dalam rangka mengimplementasikan kurikulum merdeka,” ungkapnya.

Intinya dukungan untuk sekolah penggerak terus mengalir, baik dari pemerintah pusat, daerah termasuk orang tua. Selain itu, Bambang berharap, mengimplementasikan kurikulum merdeka dengan P5 yang bertemakan berkebhinekaan global ini, tak hanya di SD Kreospora saja tapi sekolah-sekolah lainnya di Kabupaten Garut.

Dalam pembukaan ini dihadiri Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Tarogong Kidul, Edi Sutrisno, S.Pd., M.Pd., Korwas Dedah Maryonah, M.Pd., beserta tiga pengawas lainnya, pimpinan yayasan, dan tamu undangan lainnya.

Terpantau gelar karya SD Kreospora ini dimeriahkan dengan pentas seni yang seru, science & art fun, kuliner terpilih, dan kisah seru lainnya ala Kreospora.

Pameran karya dan festival budaya “Menjadi Pewaris Ragam Budaya Lokal (Garut) dan Nusantara”, dengan menampilkan permainan dan tarian tradisional, makanan nusantara, peta budaya Indonesia, maket kota Garut, batik tulis, kreasi limbah, pojok alumni, dan pojok mitra.

Sementara dalam kreasi seni menyuguhkan kaulinan barudak, tarian tradisional, puisi, drama musikal, fashion show kreasi limbah dan batik, serta di kewirausahaan terdapat permainan tradisional, makanan khas dari berbagai daerah, souvenir, iket batik, dan UMKM. ***Jajang Sukmana