Kepala SDN 4 Pataruman, Ariana, S.Pd

TARKID, (kandaga.id).- Kesiapsiagaan dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan komunitas itulah syarat kunci dalam menghadapi bencana yang wajib dipahami dan diketahui seluruh masyarakat. Apalagi Kabupeten Garut merupakan salah satu daerah etalase bencana alam di Jawa Barat dengan keragaman bencananya.

Khususnya bagi warga pendidikan khususnya sekolah dasar sangat perlu mendapat edukasi kebencanaan dengan seksama untuk memiliki kesadaran resiko, penilaian resiko dan manajemen resiko bencana yang dihadapinya.

Acara pembuka rangkaian Hari Jadi Garut ke-210 di SDN 4 Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul yang bertemakan Sekolahku Sehat, Sekolahku Ramah, Sekolahku Aman diawali dengan dilakukan aksi nyata melalui Sosialisasi dan Pelatihan Sekolah Siaga Bencana, Jumat-Sabtu (3-4/2/2023) dilingkungan sekolahnya di Jl. Terusan Pembangunan No. 102, Kecamatan Tarogong Kidul.

Dibuka oleh Tim Percepatan Pembangunan Daerah Bidang Kebencanaan, Yaman Suryaman, SE, M.Si., Ph.D., mewakili Kepala Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Drs. Rd. Satria Budi, M.Si., sosialisasi diikuti Kasi Sapras, Hikmat, S.Pd., M.Pd., mewakili Kadisdik, Korwil, Edi Sutrisno, S.Pd., M.Pd., Korwas Dedah Maryonah, M.Pd., beserta pengawas lainnya, Kepala SDN 4 Pataruman, Ariana, S.Pd., beserta seluruh guru dan komite, para perwakilan guru dan kepala sekolah dari dalam dan luar Kecamatan Tarogong Kidul, perwakilan mahasiswa, organisasi kebencanaan dan pecinta alam beberapa universitas di Garut.

Kegiatan hari pertama, Jumat (3/2/2023) diisi dengan sosialisasi dari pemateri Yaman Suryaman, SE, M.Si, Ph.D (Tim Percepatan Pembangunan Daerah Bidang Kebencanaan Kabupaten Garut), dan Mr. Adam Benjamin Caris, Ph.d. (Archaeology, behavioral ecology & evolutionary psychology – University of Liverpool).

Yaman mengucapkan terima kasihnya kepada dinas pendidikan dan para kepala sekolah yang sudah betul-betul punya keinginan tinggi atas pentingnya pemahaman kebencanaan, serta sebagai orang tua yang peduli terhadap anaknya, dan itu merupakan implementasi dari Permendikbud No. 33 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana sebagai payung hukumnya.

Pihaknya juga akan memonitor dan mengevaluasi tentang kebencanaan khususnya di dinas pendidikan, jangan sampai ada satu orang anak yang jadi korban akibat dari kelalaian orang tua dalam hal ini pemerintah dan guru di sekolah sebagai orang tuanya. Sehingga acara ini menjadi pilot project di Kabupaten Garut, agar sadar bahwa kita hidup di daerah yang rawan terhadap bencana.

“Saya apresiasi sekali kegiatan ini, semoga apa yang kita lakukan hari ini merupakan niatan yang baik dan awal yang baik bagi pengelolaan kebencanaan di Kabupaten Garut, khususnya untuk anak-anak sehingga kita bisa berkontribusi minimal di lingkungan sekolah masing-masing,” pungkas Yaman.

Menurut Kasi Sapras, Hikmat, kegiatan ini sangat penting dengan nilai edukasi sangat luar biasa khususnya bagi warga pendidikan dan masyarakat, yang memang Kabupaten Garut ini memiliki tingkat kerawanan dengan kontur tanahnya, gunung, laut, tebing, dan sungai yang dampaknya luar biasa.

Kasi Sapras, Hikmat, S.Pd., M.Pd

Ia berharap kegiatan ini dijadikan bahan esensi menyelamatkan, mengevakuasi, dan memberi arahan atau mengedukasi kepada warga sekolah, khususnya jenjang sekolah dasar, umumnya masyarakat.

Kegiatan ini merupakan salah satu fokus Kepala SDN 4 Pataruman dalam mengedukasi internal sekolah, melalui program-program yang mengadopsi pembelajaran bermakna dan kontekstual yang sangat dibutuhkan oleh para peserta didiknya, sehingga menjadi sekolah yang tanggap bencana.

Kejadian bencana itu tidak pernah terprediksi, sehingga harus sudah dipersiapkan betul-betul untuk menuju kondisi ideal yaitu satuan pendidikan aman bencana dengan didukung pembiasaan yang membudaya, perencanaan yang dilengkapi sarana prasarana yang baik.

Kegiatan ini dipilih SDN 4 Pataruman sebagai salah satu langkah kecil dari sekolah dengan bentuk aksi nyata, untuk mengembangkan dan menghadirkan tri sentra pendidikan yang merupakan amanah dari Ki Hajar Dewantara untuk memajukan pendidikan.

“Kegiatan ini terlaksana semata-mata atas kepedulian sosial, persamaan persepsi, persamaan visi dan berada dalam satu frekuensi,” ujar Ariana.

Selain itu, untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya dalam Penyelenggaraan Edukasi dan Mitigasi Bencana, SDN 4 Pataruman dituangkan dalam bentuk kesepakatan bersama sama antara Kepala SDN 4 Pataruman, Ariana, S.Pd., dan Ketua Garuda Rescue, Ryan Sandi Nugraha, dengan melakukan program secara rutin.

Mudah-mudahan kegiatan ini dapat terlaksana juga di sekolah lain di lingkungan Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Tarogong Kidul khususnya maupun sekolah-sekolah lainnya di Kabupaten Garut.

Bahkan Rian mengharapkan dari kegiatan ini memberikan stimulus positif bagi semua dan masyarakat pada umumnya.

Kegiatan di hari kedua, Sabtu (4/2/2023) disisi dengan pelatihan dan simulasi kebencanaan gempa oleh Garuda Rescue yang melibatkan lebih kurang 400 siswa dan guru, dengan skenario siswa sedang belajar di kelas bersama gurunya, tiba-tiba terjadi gempa bumi.

Siswa disarankan tidak panik dan keluar dari kelas lebih awal dengan kepala ditutupi tas sekolah untuk menuju lapangan dengan tertib, sedangkan gurunya keluar paling akhir dan melakukan pengecekan bahwa semua siswanya sudah keluar dari kelas.

Selain itu, jika ada korban, tim penyelamat dari SDN $ Pataruman, Garuda Rescue dan BPBD mensimulasikan penanggulangan penyelamatan dengan sistem dua satu, tiga satu serta empat satu, dan korban dibawa menggunakan tandu untuk dibawa ke tempat aman atau tenda media yang telah disediakan. Dan jika ada korban yang mengalami cindera dari lantai dua, tim penyelamat mensimulasikan menggunakan tali dengan tandu untuk diterima oleh tim lain yang siaga dibawah.

Sedangkan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut, selain mensimulasikan penanggulangan kebakaran juga mengedukasi para siswa, guru, termasuk orang tua siswa yang hadir.

Di hari kedua ini, selain Yaman serta Mr. Adam dan lainnya, juga hadir perwakilan Sekretariat Nasional (Setnas) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Kemendikbud Ristek, Adam Aulia Ramdan, Kabid SD, Suryana, S.Pd., M.M.Pd., Korwil, Korwas dan pengawas beserta perwakilan kepala sekolah, Lurah Pataruman, Ayi Sunarya S.IP., M.Si., Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Garut, Lulu Gandhi Nan Rajati, SE., M.Si., Kabid Disdamkar, Syam, Kasi Pencegahan, Heri Susanto beserta tim, Kasi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Garut, Titin Fitriana beserta tim, perwakilan Jabar Quick Respon, tim Mapala Garut, tim Diskominfo Garut.

Perwakilan Setnas SPAB Kemendikbudristek, Adam Aulia Ramdan, sangat berterima kasih dan sangat bangga sekali atas apa yang sudah dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait terutama Garuda Rescue, dan SDN 4 Pataruman.

“Untuk kebencanaan kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri semuanya harus satu komando, semuanya harus berjalan beriringan, karena apa? karena situasi dalam keadaan bencana itu sangat membutuhkan banyak pihak,” ungkap Adam.

Ia pun berpesan agar Kabupaten Garut bisa memaksimalkan kapasitas-kapasitas yang sudah dimiliki, mencari tahu terkait kerentanan terkait kebencanaan dan membentuk Sekretariat Bersama (Sekber) yang bisa menjadi wadah koordinasi lintas lembaga di Kabupaten Garut.

Kabid SD, Suryana

Kabid SD, Suryana mengapresiasi langkah positif yang diambil SDN 4 Pataruman ini, karena memang di Kabupaten Garut ini sering terjadi bencana baik gempa, longsor, pergerakan tanah, banjir, kebakaran dan bencana lainnya dengan kejadiannya tak dapat diprediksi, terutama bencana yang menimpa sarana prasarana sekolah, termasuk siswa dan gurunya.

Untuk itu, ia berharap, langkah SDN 4 Pataruman ini diikuti oleh sekolah lainnya, sekaligus mengimplementasikan Permendikbud No. 33 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana, terutama bagi sekolah-sekolah yang berada di wilayah rawan bencana. ***Jajang Sukmana