GARKOT, (kandaga.id).- Sebanyak sembilan sekolah penggerak angkatan 1 dan 2 di Kecamatan Garut Kota mendapat bimbingan penyusunan naskah asesmen kurikulum merdeka dari Korwil Bidang Pendidikan yang berkolaborasi dengan unsur pengawas sekolah sebagai komite pembelajar.

Bimbing ini dalam upaya menindaklanjuti kegiatan Komite Pembelajar dan Komunitas Praktisi serta kegiatan lokakarya pembelajaran dan asesmen yang telah dilaksanakan oleh sekolah penggerak.

Adapun kesembilan sekolah penggerak tersebut yaitu SDIT Atikah Musaddad, SDIT Assalam, SDN 1 Margawati dan SDN 2 Kota Kulon, serta SDN 4 Sukanegla, SDN 6 Regol (SDN 10 Regol), SD GIS Prima Insani, SDIT Al Furqon, dan SD Daya Susila.

Bimtek untuk kali pertama ini dibuka ketua pelaksana, Suwarso, S.Ag., M.Pd. (Kepala SDIT Atikah Musaddad) dengan disaksikan oleh seluruh unsur pengawas sekolah, sembilan kepala sekolah beserta para gurunya masing-masing di Aula Pabrik Dodol Picnic, Jl. Pasundan, Kecamatan Garut Kota, Kamis (03/11/2022).

Bimbingan ini ungkap Suwarso, sudah direncanakan sebulan yang lalu, dan Alhamdulillah hari ini dapat terlaksana, semoga dapat menghasilkan yang maksimal dalam penyusunan Asesmen yang Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Nantinya pembuatan soal itu oleh masing-masing sekolah, bahkan untuk sekolah penggerak akan mendapat panduan secara daring, kecuali bagi sekolah IKM Berubah.

Berawal bimbingan sekarang, diharapakan potensi atau bakat yang terpendam muncul serta berkembang, karena sudah saatnya para guru Motekar, percaya diri dan harus mampu mencoba membuat asesmen sendiri, dan tentunya ada pembinaan dari para pengawas.

“Kalau kita sukses sekarang karena terpendam, sekarang harus bisa lebih sukses lagi,” harap Suwarso.

Untuk itu, Suwarso meminta kepada para pengawas untuk terus menerus membimbing dan membina semua para kepala sekolah dan guru-guru, agar sekolah itu terus bergerak dan bergerak, sehingga pendidikan di Kecamatan Garut Kota khususnya, maju.

“Kita punya motto, hari ini harus lebih baik daripada kemarin, dan hari besok harus lebih baik dari hari ini,” ucap Suwarso. Makanya, lanjut Suwarso, sekolah penggerak itu harus terus bergerak, kalau tidak bergerak berarti bukan sekolah penggerak.

Ia mengajak, untuk berdiskusi, sharing, dan jangan sungkan-sungkan kalau ada yang kurang mengerti atau ada unek-unek pertanyaan harus begini begitu dapat terselesaikan, mumpung ada para pengawas.

“Terima kasih kepada para pengawas atas atensinya dan pengertiannya. Mudah-mudahan apa yang disampaikannya mendapat balasan Allah SWT yang setimpal,” pungkasnya. ***Jajang Sukmana