GARKOT, (kandaga.id).- Serentak Bergerak Wujudkan Merdeka Belajar. Demikian sembilan Program Sekolah Penggerak (PSP) angkatan 1 dan 2 di lingkungan Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota dalam melakukan Diseminasi Pemanfaatan Platform Sumber Daya Sekolah (SDS), Rapor Pendidikan, dan Merdeka Mengajar (PMM) kepada 69 sekolah di SDIT Atikah Musaddad, Jl. Ciledug No.102, Kelurahan Regol, Sabtu (05/11/2022).

Adapun kesembilan PSP tersebut yaitu SDIT Atikah Musaddad, SDIT Assalam, SDN 1 Margawati dan SDN 2 Kota Kulon, serta SDN 4 Sukanegla, SDN 6 Regol (SDN 10 Regol), SD GIS Prima Insani, SDIT Al Furqon, dan SD Daya Susila.

Dalam diseminasi ini, mereka jadi narasumber berkolaborasi dengan unsur pengawas sebagai komite pembelajaran dan komunitas praktisi sekaligus menandu serta memonitoring dalam pengimbasan kepada sekolah-sekolah.

Berdasarkan informasi, masing-masing PSP akan mengimbaskan kepada tujuh sekolah, memonitor, mengevaluasi termasuk diantaranya dengan menstimulasi dan mengeksplorasi melalui coaching.

Korwil Bidang Pendidikan, Anita Istiani, S.Pd., M.Pd., mengatakan, diseminasi ini sangat penting untuk kemajuan pendidikan, makanya sangat disayangkan jika undangan ini tidak dihadiri kepala sekolah.

Informasi yang disampaikan oleh para narasumber ini harus diserap oleh semua sekolah dan harus dipikirkan serta diterapkan oleh masing-masing sekolah. Untuk itu, Korwil Anita meminta kepada seluruh peserta agar memperhatikannya dengan seksama, dan jika belum mengerti atau tidak paham jangan sungkan untuk bertanya.

“Mudah-mudahan dari pengimbasan ini dapat menghasilkan sesuai harapan, meskipun tidak sama minimal tidak jauh persis dari sekolah penggerak,” pungkasnya.

Korwas, Ajat Sudrajat, S.Pd., M.Pd., memaparkan, seiring berjalannya waktu dan perkembangan kurikulum yang kini Kurikulum Merdeka, maka sekolah mandiri harus memulai memahaminya, apa itu sebenarnya Kurikulum Merdeka.

Menurutnya, Kurikulum Merdeka ini sangat baik sekali, karena di dalamnya lebih berpihak kepada siswa, dan tidak lagi menyamaratakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa.

“Pengimbasan sekolah bergerak ini sudah direncanakan beberapa waktu lalu, karena masih ada 55 sekolah mandiri belajar yang sepenuhnya menggunakan K-13,” ungkapnya.

Namun karena waktu yang sangat singkat, sudah barang tentu informasi yang disampaikan dalam diseminasi ini pun tidak seutuhnya.

Pun demikian, dengan antusiasnya untuk mengikuti diseminasi, sangat memungkinkan kedepannya sekolah dilingkungan Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota semuanya menjadi sekolah merdeka di berbagai hal, tidak saja merdeka dalam mengajar juga merdeka dalam belajar.

Korwas Ajat mengucapkan terima kasih kepada panitia ataupun sembilan sekolah penggerak yang memberikan kepercayaan untuk bersama-sama membimbing dalam menuju sekolah merdeka.

Ia berharap semua sekolah dapat mengikuti diseminasi dari awal sampai akhir, tidak sepotong-sepotong, sehingga dapat memahami dan paham serta tidak salah tafsir tentang Kurikulum Merdeka.

“Mudah-mudahan ini menjadi bekal untuk membawa Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota kearah yang lebih baik, Aamiin YRA,” pungkasnya.

Sementara Ketua Pelaksana, Suwarso, S.Ag., M.Pd., (Kepala SDIT Atikah Musaddad) mengatakan, sekolah penggerak itu berkewajiban melakukan pengimbasan, namun bukan untuk mengajari tapi menjadi teman sharing.

Kenapa demikian, terang Suwarso, karena kami PSP dapat info dan di diklat duluan, jadi kami akan mendeskripsikannya mentransfer atau sharing.

Menurut Suwarso, tanggung jawab pendidikan itu bukan hanya pengawas, guru atau kepala sekolah, tapi semua elemen harus bersatu berkolaborasi seia-sekata “sauyunan”.

“Diseminasi ini tak hanya hari ini saja, tapi akan berlanjut ke sekolah masing-masing. Dan mudah-mudahan kedepannya pendidikan Kecamatan Garut Kota lebih maju,” pungkas Suwarso, sekaligus mengucapkan terima kasih kepada seluruh yang hadir, semoga jadi ladang amal kebaikan dan mendapat balasan dari Allah SWT. ***Jajang Sukmana