KANDAGA.ID – Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia-Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) Kabupaten Garut menyelenggarakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka bagi guru Taman Kanak-kanak (TK) dengan tema “Guru Bergerak, Indonesia Maju” di Aula Utama Al-Musaddadiyah, Jl. Mayor Syamsu No. 2, Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (28/8/2023).

Dilaksanakannya workshop ini dilatarbelakangi dengan persiapan penerapan kurikulum merdeka di semua jenjang pendidikan serta hasil musyawarah bersama dan juga merupakan program organisasi untuk mengawal suksesnya IKM Kurikulum Merdeka di tingkat TK.

Mengingat pentingnya kegiatan ini, pihak panitia sengaja mengundang langsung narasumber utamanya dari Kemendikbudristek yang kompeten di bidangnya yaitu Dra. Mareta Wahyuni, M.Pd.

Secara resmi workshop dibuka oleh Bunda PAUD Kabupaten Garut, Hj. Diah Kurniasari Rudy Gunawan untuk sebanyak 1000 peserta dengan dilaksanakan selama dua hari, terdiri dari 500 peserta hari pertama dan 500 peserta di hari berikutnya.

Pihaknya turut berbahagia, bangga dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya khususnya kepada seluruh peserta terlebih kepada segenap panitia yang telah menyelenggarakan kegiatan workshop dalam rangka peningkatan kompetensi bagi guru TK di Kabupaten Garut.

Ia berharap, kegiatan workshop ini menjadikan sebuah momen positif untuk saling meningkatkan rasa persatuan dan persaudaraan diantara kita dalam upaya mencerdaskan anak bangsa yang lebih berkualitas.

Dra. Mareta Wahyuni, M.Pd.

Selain itu, dirinya berharap kepada seluruh guru TK di Kabupaten Garut agar selalu meningkatkan peran strategis, siap membangun karakter bangsa dan meningkatkan perannya dalam membina serta menjadi suri tauladan bagi peserta didiknya dan masyarakat.

Sementara menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut yang diwakili oleh Kabid PAUD dan Dikmas, H. Mohamad Yusuf, M.Pd., bahwa guru TK harus kreatif, inovatif, dan dapat membaca situasi kaitan dengan IKM, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya yang tepat guna dan hasil guna.

Kata kuncinya adalah harus istiqomah dalam melaksanakan produk ini, ikhlas melaksanakannya, In Syaa Allah berdampak terhadap dirinya yaitu meningkatkan kompetensi peserta didik.

Diperkuat oleh Ketua PGRI Kabupaten Garut, Drs. H. Mahdar Suhendar, M.Pd., bahwa guru harus siap dengan perubahan, dan memahaminya. Menurutnya, tugas utama guru adalah mendidik budi pekerti, bukan mengajar. Apalagi dengan kurikulum merdeka dengan profil pelajar Pancasila.

Menurutnya, perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikulum 13, sebetulnya hanya dalam bentuk fleksibilitas KBM-nya, pada akhirnya tergantung kita semua. Ia berharap jangan mempersulit yang mudah, jangan mempermudah yang sulit.

Sedangkan Ketua IGTKI Kabupaten Garut, Tati Nurbaeti, S.Pd., M.M., mengungkapkan, guru sebagai ujung tombak terlaksananya kurikulum merdeka, mereka dituntut untuk terus mengembangkan kemampuannya dalam memahaminya dengan utuh.

Dalam hal Merdeka Belajar, Merdeka Bermain, Merdeka Mengajar, kata Ketua IGTKI Kabupaten Garut, istilah-istilah itu yang membangkitkan motivasi insan pendidik untuk terus Bergerak, Tergerak, Menggerakkan sehingga Indonesia Maju dan dapat sejajar dengan bangsa lain dalam kemajuan positif.

Terpana dalam pembukaan workshop ini dihadiri Kasi PAUD dan Sapras, Awat Setiawati, Ketua IPI Kabupaten Garut, Kabid Pengembang Ketenagaan dan Bahasa dan Sastra, H. Entib Satibi, S.Ip., M.M.Pd., Ketua IPI Kabupaten Garut, Mahmud Rochmat, S.Pd., M.Pd., (Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Cibatu), Korwil Tarogong Kidul, Edi Sutrisno, S.Pd., M.Pd., Korwil Tarogong Kaler, Mulyana, S.Pd., Korwil Garut Kota, Anita Istiani, S.Pd., M.Pd., para pengawas TK se-Kabupaten Garut, dan tamu undangan lainnya. ***Jajang Sukmana