Kepala SMAN 26 Garut, Wawan, S.Pd., MM

KANDAGA.ID – SMAN 26 Garut menggelar prosesi kelulusan siswa kelas XII tahun ajaran 2022/2023 di lingkungan sekolahnya di Jl. Tegalpanjang RT 02/RW 16, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (11/5/2023).

Dengan menyandang 100 prosen lulus, sebanyak 159 siswa mengikuti proses kelulusan dengan disaksikan para orangtuanya masing-masing, para siswa kelas X, XI, Ketua OSIS beserta jajarannya, para pendidikan serta tenaga kependidikan, kepala sekolah, pengawas pembina sekaligus mewakili Kepala KCD Wilayah XI Jawa Barat, Danramil, dan tamu undangan lainnya.

Prosesi kelulusan dikemas dengan sederhana, namun dibaliknya ada makna dan harapan dari semua yang hadir dalam mengedukasi tentang arti kehidupan sehari-hari serta kedepannya nanti. Hal ini mungkin selaras dengan ilmu padi yaitu makin berisi makin merunduk.

Kesederhanaan tak jadi halangan untuk mencetak generasi bangsa berprestasi, meskipun sekolah jauh dari perkotaan, kata Kepala SMAN 26 Garut, Wawan, S.Pd., MM., tapi dengan semangat yang dimiliki dan etos kerjasama yang solid, ulet, teguh, hemat, cerdas dan percaya diri serta ikhlas, Alhamdulillah SMAN 26 Garut banyak menorehkan prestasi, dan In Syaa Allah siswanya menjadi insan-insan yang berhasil.

SMAN 26 Garut telah banyak membuktikan torehan prestasi dari bidang akademik maupun non akademik, baik guru dan siswanya, bahkan prestasinya sampai tingkat internasional. Namun sayang prestasi itu tak pernah jadi perhatian pemerintah, buktinya selama ini sarana prasarana mengandalkan seadaanya.

Padahal kata Wakasek kesiswaan, Cucu Syamsudin, S.Psi., pihak sudah mengajukan bantuan ke pemerintah, tapi hingga kini mungkin belum dilirik. Tapi, lanjut Cucu, tak membuat gentar dengan keadaan seperti ini, dan tetap berusaha meskipun berlatih di lapangan yang bolong-bolong, tapi dengan kegigihan dan kedisiplinan siswanya untuk berlatih dan pelatih tanpa pamrih, prestasi tetap didapatnya.

“In Syaa Allah, untuk kedepannya kami akan mengajukan bantuan kembali ke pemerintah, agar prestasi di bidang olahraga berkelanjutan, khususnya olahraga Hoki yang sudah banyak menorehkan prestasi baik tingkat nasional maupun internasional dan sudah jadi ciri khas dari sekolah kami,” ujar Cucu.

Sekolah itu tidak harus di kota, tak harus mahal, dan gedung yang bagus. Tapi, kalau saja bisa mempertaruhkan prestasi baik akademik maupun non akademik, sekolah di desa seperti SMAN 26 Garut inilah tempatnya. Dan SMAN 26 Garut telah membuktikan dengan nyata dalam keampuhannya untuk bersaing dengan sekolah-sekolah yang ada diperkotaan.

Cucu meyakini, anak sekolah di daerah itu punya bibit-bibit yang bagus, baik fisik dan kemampuan, apalagi dilengkapi dengan sarana prasarana belajar yang mendukung, hanya mungkin dalam hal pengelolaan diri dalam bakat dan minatnya masih kurang.

Apresiasi KCD Wilayah XI Jawa Barat

DR. Sandra Yosepana

Banyaknya prestasi yang telah ditorehkan dan terobosan-terobosan Kepala SMAN 26 Garut, Wawan, S.Pd., MM., ini mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Cabang Dinas Wilayah XI Jawa Barat, hal itu disampaikan melalui perwakilannya, DR. Sandra Yosepana.

Menurutnya, etos kerja kepala sekolah ini luar biasa, meski baru setahun menjabat banyak guru-gurunya menorehkan prestasi di tingkat nasional, dan siswanya sampai di tingkat internasional, termasuk fisik bangunan.

Dalam kesempatan ini, DR. Sandra berpesan kepada seluruh siswa yang telah lulus dan masuk perguruan tinggi negeri dan swasta, agar terus bersemangat dan tergapai cita-citanya. Sedangkan kepada siswa yang tidak melanjutkan pendidikannya, DR. Sandra mengharapkan untuk masuk ke bursa dunia kerja.

Kesan Pesan Ketua OSIS

Ketua OSIS, Rinrin Nurwindasari

Ketua OSIS, Rinrin Nurwindasari menyampaikan, prosesi kelulusan ini merupakan kenangan terindah yang tak akan pernah terlupakan, karena mereka merupakan teladan baik bagi adik-adik kelasnya, yang senantiasa memberikan nasihat dan tuntunan dalam belajar baik sikap maupun hal-hal lainnya.

Sebuah ungkapan yang tak asing lagi, dimana ada pertemuan disitu ada perpisahan. Perpisahan inilah yang akan menjadi awal pertemuan dengan sesuatu yang baru. Menurut Rinrin, ini bukan akhir perjalanan, tetapi merupakan awal bagi perjalanan lainnya menuju kehidupan yang sebenarnya.

“Semoga mereka dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan dapat mencapai cita-cita ataupun harapan yang diinginkannya. Aamiin YRA,” pungkas Rinrin. ***Jajang Sukmana