KANDAGA.ID – SmartTren 1445 H/Ramadan 2024 M di SMKN 1 Garut berlangsung pada tanggal, 14-29 Maret 2024, dan secara resmi dibuka oleh H. Bejo Siswoyo, STP., M.Pd., selaku Kepala SMKN 1 Garut dengan diikuti beberapa pendidik dan kependidikan serta siswa kelas 10 pada Senin (18/3/2024). Sedangkan untuk siswa kelas 11 akan dilaksanakan pada pekan berikutnya.

SmartTren ini merupakan Program Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, sebagai upaya dalam menumbuhkan budi pekerti siswa di bulan Ramadan, dan untuk tingkat Jawa Barat telah dibuka secara virtual pada Jumat (8/3/2024).

SmartTren 1445 H/Ramadan 2024 M “Terbaik dan Terdidik” ini diisi dengan berbagai praktik baik dari pukul 7.30 hingga 14.30 WIB, dan istirahat pukul 12.00-13.00 WIB. Adapun kegiatannya yaitu Kajian Islam di Sekolah (KIDS), Ngobrol Bareng Asatidz (NGOBRAS), Penulisan Mushaf, Infaq Masal Aktuali Masagi (IMAM), Waqaf Al-Qur’an, Rantang Berbagi, dan Santunan.

Menurut H. Bejo, di bulan Ramadan semuanya diwajibkan untuk melaksanakan pesantren di sekolah masing-masing dengan pesantren yang cerdas dan cermat. Seperti KIDS yang akan disampaikan oleh guru khususnya mata pelajaran Agama Islam, sedangkan bagi non-muslim pelaksanaannya akan diatur oleh bidang kurikulum.  Sedangkan untuk NGOBRAS, pihaknya mengundang  ustaz dari pesantren.

Selain itu, semua siswa diharuskan belajar Penulisan Mushaf dengan mengikuti tanda yang sudah ada. Sedangkan IMAM, semua siswa harus berinfaq sekemampuannya untuk diberikan pada siswa yatim piatu, selebihnya akan diberikan pada masyarakat sekitar.

H. Bejo Siswoyo, STP., M.Pd., Kepala SMKN 1 Garut

“Infaq ini sebagai salah satu bentuk cinta terhadap yatim piatu, selain kepada Allah SWT., Rasul, serta orang tua. Insyaallah di bulan Ramadan ini kita terlahir seperti bayi baru lahir ke dunia, dan kesempatan ini belum tentu semuanya mengulangnya lagi,” ungkap H. Bejo.

Waqaf Al-Qur’an, hanya bagi yang mampu diharapkan mewaqafkan untuk disimpan di masjid, dan Rantang Berbagi setiap siswa membuat rantang yang isinya disesuaikan dengan waktu berbuka yang akan diserahkan kepada orang yang akan berbuka puasa.

“Terakhir Santunan, akan diberikan kepada teman-temannya yang yatim piatu, setelah didata, baru nanti akan dikasih keluar dari sekolah, ke tetangga-tetangga di masyarakat kita,” pungkasnya. ***Jajang Sukmana