KANDAGA.ID – Olimpiade Sains Nasional (OSN) Kabupaten Garut berlangsung pada Rabu-Kamis, 20-21 Maret 2024 dengan dipusatkan pada titik-titik tertentu yang sudah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Garut. Misalnya titik 1; Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota dengan tempat di SDN 7 Regol (Kiansantang).

Tema yang diusung pada OSN 2024 ini adalah “Merdeka Berprestasi, Talenta Sains Menginspirasi”, hari pertama mata pelajaran IPA, hari kedua mata pelajaran Matematika.

Bambang Sumpena, S.Pd., Kasi Kurikulum Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Garut berbincang dengan Pudin, S.Pd., M.Pd., Pengawas SD saat meninjau pelaksanaan OSN IPA di SDN 7 Regol (Kiansantang) pada Rabu (20/3/2024).

Pada pelaksanaan OSN IPA ini ada beberapa kendala, diantaranya beberapa peserta ketika buka aplikasi OSN di perangkat androidnya soal loncat-loncat sendiri, beberapa soal mengisi sendiri, dan loncat antara 10-30 soal, dan ada beberapa siswa ketika buka soal langsung ada keterangan Upload Soal.

Hal itu diungkapkan Pudin, S.Pd., M.Pd., selaku Pengawas SD yang mengaku terjun langsung melihat ke seluruh ruangan tempat pelaksanaan OSN IPA, juga menerima laporan-laporan dari para pengawas ruangan, serta guru pendamping.

Guru-guru pendamping sedang menunggu diluar ruangan pelaksanaan OSN IPA.

Selian itu, kata Pudin, banyak siswa perangkat androidnya mengalami Ngelag sehingga menghambat pada proses pengisian jawaban soal, sementara waktu mundur terus berjalan.

“Dari semua kejadian tersebut membuat siswa yang mengalaminya tidak fokus mengisi jawaban soal, tapi lebih kepada kebingungan memikirkan aplikasi yang Ngelag atau loncat-loncat soalnya. Malah ada yang sampai menangis karena hanya mengerjakan berapa soal saja langsung keterangan log out di perangkat androidnya,” terangnya.

Perlu diperhatikan untuk hari kedua Mata Pelajaran Matematika, usahakan/wajib perangkat android yang digunakan siswa memiliki spesifikasi minimal android 6.0 dengan RAM minimal 8 GB.

“Apabila masalah dikarenakan jaringan internet yang kurang, usahakan satu orang peserta membawa dua perangkat gadget dengan dua provider yang berbeda. Satu untuk mengisi soal, jika jaringan kurang bagus maka perangkat satu lagi dijadikan tethering,” tandasnya.

Selian di Kecamatan Garut Kota, kejadian sama juga dialami di Kecamatan Tarogong Kidul, dan tidak menutup kemungkinan di kecamatan lain juga mengalaminya. ***Jajang Sukmana