Kepala SMPN 2 Karangpawitan, Moch. Rochimat S., S.Pd., MM.

KARPAW, (kandaga.id).- Selaku sekolah penggerak, SMPN 2 Karangpawitan telah berhasil melakukan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kepada siswa kelas 7, dengan membuat Alat Pemipil Jagung Sederhana. Projek ini dipilihnya, karena lokasi sekolah di Jl. Raya Karangpawitan No. 66, Kp. Sukatani, Desa Situgede, Kecamatan Karangpawitan ini dikeliling oleh petani jagung yang mendominasinya.

Meskipun alat ini sederhana, tapi bisa jadi salah satu solusi oleh para petani jagung dalam memipil jagung lebih cepat, sehingga hasil panen cepat terjual dan tentu dapat meningkatkan perekonomian, begitu juga dalam produksi lainnya yang berbahan dasar jagung.

Mengusung tema “Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI”, kata Kepala SMPN 2 Karangpawitan, Moch. Rochimat S., S.Pd., MM., projek ini dimaksudkan, agar siswa mampu berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya.

“Siswa juga dapat mempelajari dan mempraktikkan proses rekayasa (engineering process) secara sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi sampai dengan uji coba, untuk membangun model atau prototipe produk bidang rekayasa (engineering),” terangnya, Senin (5/12/2022).

Selain itu, diharapkan siswa mampu mengembangkan secara spesifik empat dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu Kreatif, Bernalar Kritis, Mandiri, sert Bergotong Royong. Dan untuk mendukung projek ini pihak sekolah mengundang tenaga ahli mesin, sekaligus memberikan materi pembelajaran.

Siswa tidak hanya mengetahui proses berpikir secara teori saja dalam membuat alat pemipil jagung ini, tapi bisa menerapkannya, memecahkan masalah dan solusi.

Rochimat menuturkan, dirinya tidak berjalan sendiri tapi dalam membuat sebuah projek, semua bermusyawarah dan hasil kesepakatan muncul sebuah ide yang sifatnya sederhana tapi punya kebermanfaatan untuk masyarakat, dan SMPN 2 Karangpawitan dapat dirasakan manfaat keberadaannya oleh masyarakat sekitar.

Setelah itu, muncul tema yang sifatnya membangun secara nasional, kemudian disampikan kepada siswa, dipaparkan melalui slide, lalu buat kelompok-kelompok, dan masing-masing kelompok punya ide dan inovasinya sendiri-sendiri serta di presentasikan.

“Alhamdulillah, tiap kelompok muncul rekayasa-rekayasa luar biasa dalam bentuk miniatur, bahkan ada kelompok dengan menggukan batu battre. Dan dari semua itu, tepilih satu rekayasa yaitu sepeda yang bisa memutarkan roda bolak-balik dengan dua rodanya bisa memipil jagung masing masing sisi satu atau lebih,” terangnya.

Alat pemipil jagung sederhana ini, rencananya akan ditampilkan diakhir semester atau samen, sehingga orang tua atau siswa dapat melihat langsung, baik dari segi penggunaan dan manfaatnya. Dan tidak menutup kemungkinan di projek berikutnya akan dikembangkan. ***Jajang Sukmana