GARKOT, (kandaga.id).- Penguatan literasi dan numerasi sangatlah dibutuhkan bagi anak usia dini, karena merupakan dasar kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan, sekaligus sebagai dasar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu agar mampu berkomunikasi serta bersosialisasi dengan baik di masyarakat.

Terdapat 6 dasar numerasi dasar bagi anak usia dini yaitu literasi baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, dan budaya kewargaan. Namun dalam workshop penguatan yang digelar di GOR PGRI Cabang Garut Kota, Jl. Jend. Sudirman No. 1, Kelurahan Kota Kulon, Rabu (7/12/2022), hanya dua jadi fokus utamanya yaitu literasi baca tulis dan numerasi.

Workshop yang diselenggarakan oleh IGTKI-PGRI Kabupaten Garut ini menghadirkan narasumber Komponis Lagu Anak dan Praktisi PAUD Nasional, Drs. Sinung Widodo/Om Sinung, dan diikuti sebanyak 300 peserta dari delapan Korwil Bidang Pendidikan yaitu Garut Kota, Karangpawitan, Cilawu, Pangatikan, Karangtengah, serta beberapa pengawas TK dari masing-masing Korwil.

Namun sangat disayangkan workshop yang penting ini tidak dihadiri Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, bahkan dibukanya pun oleh Pengawas TK, Nunung Herlina, S.Pd., M.Pd., mewakili Ketua IGTKI-PGRI Kabupaten Garut.

Terkait dengan workshop penguatan literasi baca tulis dan numerasi bagi guru TK, kata Nunung Herlina, kegiatan ini dalam rangka pelaksanaan kurikulum Merdeka melalui bermain dan bernyanyi. Karena di anak-anak usia dini dipenuhi dengan berbagai karakter khusus, yang membutuhkan metode belajar kekinian terkait dengan kurikulum tersebut.

Pengawas TK, Nunung Herlina, S.Pd., M.Pd

Literasi numerasi untuk anak usia dini selain diterapkan melalui kegiatan membaca gambar, buku cerita, berhitung, membaca jam, mengenal angka, dapat pula dilakukan melalui kegiatan bermain dan bernyanyi.

Guru harus mampu mengarahkan anak-anak agar gemar berliterasi, dan membuat anak merasa bahwa membaca adalah suatu hal yang menyenangkan, melalui berbagai macam kegiatan bermain.

Diharapkan dari workshop ini menjadi ajang peningkatan kompetensi guru dan kepala TK dalam melaksanakan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, sehingga kemerdekaan anak untuk belajar dapat terwujud.

Korwil Karangpawitan, Drs. Aam Hardiman, M.M.Pd.,

Sementara Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Karangpawitan, Drs. Aam Hardiman, M.M.Pd., menuturkan, workshop ini untuk update, dalam rangka meningkatkan keilmuan, terutama dengan literasi numerasi, dan ini merupakan implementasi dari kurikulum Merdeka.

Tentunya ini adalah harapan semua, terutama bagi guru yang mendapat amanah dan kepercayaan dari masyarakat untuk mendidik anak-anak bangsa.

Menurut Aam, ada tiga amanat yang jadi tanggungjawab seorang guru. Pertama, dari negara yang diamanatkan dalam pembukaan UUD ’45 alinea keempat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kedua, dari masyarakat yang sengaja mendirikan lembaga yang disebut dengan PAUD, baik KOBER maupun TK, itu adalah suatu dukungan masyarakat dalam rangka mensukseskan pendidikan.

Ketiga, dari orang tua yang menitipkan anak-anaknya, agar dididik menjadi anak yang sholeh sholehah akhlaqul karimah, minimal nantinya memiliki keilmuan-keilmuan yang berguna untuk dirinya sendiri, orang tua, masyarakat dan negara.

Intinya, ungkap Aam, tugas guru itu adalah tugas mulia, karena jika dilaksanakan dengan ikhlas, keilmuan yang diberikan kepada anak didik itu yakin akan jadi amal ibadah yang akan mengalir seterusnya, baik dunia maupun akhirat. ***Jajang Sukmana