TARKID, (kandaga.id).- Sedikit banyak masyarakat mulai mengenal SDIT Alam Garut (SAGa), salah satu sekolah di Kabupaten Garut yang mendidik siswa lebih fokus ke alam, keagamaan, dan kewirausahaan dengan berwawaskan global.

Sesuai dengan visinya, terwujudnya sekolah yang membangun komunitas pembelajar, menginspirasi siswa berjiwa pemimpin, berakhlakul karimah, mandiri, peduli terhadap alam, dan siap menjadi bagian dari masyarakat global.

Selain itu, SDIT Alam Garut juga menerapkan sekolah inklusi yang sesuai dengan amanat undang-undang,
sehingga tidak memilah dan memilih dalam rekrutmen siswanya dalam kondisi apapun, juga sudah tercantum di Dapodik termasuk mendapatkan pendampingan dari pusat.

Jadi wajar dan pantas keberadaan SDIT Alam Garut ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, baik pemerintah setempat, dinas pendidikan maupun bidang pendidikan, bahkan kata Pengawas Bina, Dedah Maryonah, M.Pd., SDIT Alam Garut mendapat perhatian dan dipantau langsung perkembangan progresnya pembelajarannya termasuk gurunya oleh Kemendikbud Ristek.

SDIT Alam Garut yang dipimpin oleh Maharani Purnamasari, SE., S.Pd., ini merupakan sekolah penggerak angkatan 1, sudah barang tentu dalam pembelajarannya berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter yang diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

Kepala SDIT Alam Garut, Maharani Purnamasari, S.E., S.Pd.,

Seperti pada gelaran Pasar Karya dengan mengusung tema “Mewujudkan Kemandirian dan Kreatifitas melalui Kewirausahaan”, yang dibuka oleh Pengawas Bina sekaligus Koordinator Pengawas SD Bidang Pendidikan Kecamatan Tarogong Kidul, Dedah Maryonah, M.Pd., yang berlangsung dilingkungan sekolah di Jl. Gordah No. 21, (Kompleks Masjid Al-Khoir) RT. 03 RW. 08, Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Sabtu (10/12/2022).

Pembukaan disaksikan Lurah Jayawaras, Agus Kusnadi, SE., Ketua Yayasan Salapan Inten, Sutini S.Pd., dan Kepala SDIT Alam Garut, Maharani Purnamasari, SE., S.Pd., serta seluruh orang tua wali siswa.

Pengawas Bina sekaligus Koordinator Pengawas SD Bidang Pendidikan Kecamatan Tarogong Kidul, Dedah Maryonah, M.Pd., merasa bangga saat membuka Pasar Karya yang memiliki visi misi kedepannya, dan progresnya yang luar biasa.

“Pasar Karya ini sebagai bentuk nyata Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dari kegiatan-kegiatan proses pembelajaran setiap hari yang dilaksanakan SDIT Alam Garut dalam rangka meningkatkan karakternya Profil Pelajar Pancasila dan tentu berbeda dengan sekolah-sekolah lain yang ada di Garut,” ucap Dedah.

Selain memamerkan hasil karya siswa, gelaran Pasar Karya ini dimeriahkan dengan stand jualan siswa, stand karya, upacara adat, pementasan kreasi siswa, presentasi jelajah garut, dan kids corner.

Ketua Yayasan Salapan Inten, Sutini S.Pd., Asyam Al-Kayyis, dan Pengawas Bina sekaligus Koordinator Pengawas SD Bidang Pendidikan Kecamatan Tarogong Kidul, Dedah Maryonah, M.Pd.

Salah satu contohnya gambar karya Asyam Al-Kayyis, siswa kelas 1B yang menadapat apresiasi dari pengawas bina dan ketua yayasan, karyanya luar biasa bagaikan karya orang dewasa, padahal cita-cita Asyam ingin jadi presiden, ingin mengatur masyarakat, untuk maju dan sejahtera.

Pasar Karya ini juga mendapatkan apresiasi dari Lurah Agus, karena sangat mendidik dan terbukti anak-anak SDIT Alam Garut telah mampu berkreatifitas, mampu memberikan sesuatu yang terbaik.

“Stand-stand ini bisa jadi market place khususnya di lingkungan sekolah, minimal sebelum memasarkan keluar, anak-anak terlebih dahulu mencintai hasil produk-nya sendiri,” ucapnya.

Pasar Karya ini, memiliki beberapa tujuan,yaitu untuk membangun jiwa kewirausahaan siswa sedini mungkin. Selain itu kegiatan ini merupakan kegiatan gebyar dari program market day yang rutin dilaksanakan setiap hari selasa.

Pasar Karya ini juga merupakan puncak dari kegiatan projek penguatan pelajar pancasila yang sudah dijalankan oleh setiap kelas di semester 1 ini.

Tujuan jangka panjang, selain sebagai literasi finansial siswa juga kegiatan ini sebagai upaya mempersiapkan akil balig siswa.

Menurut Kepala SDIT Alam Garut, Maharani Purnamasari, S.E., S.Pd., yang kita berusaha pahamkan dan tekankan pada siswa dan orang tua, bahwa anak dewasa itu bukan hanya baligh secara biologis, tapi juga ketika baligh, semua hak dan kewajiban orang dewasa sudah melekat, walaupun mungkin masih menjadi siswa SD.

Terang Maharani, orang dewasa sebetulnya harus sudah mencari penghasilannya sendiri. Jadi apa yang sudah diberikan oleh orang tua itu sudah menjadi sedekah ketika ia sudah haid atau sudah baligh, nah itu yang harus dikuatkan.

“Jadi akil-nya ini yang harus kita seimbangkan. Kenapa harus market atau berjualan, supaya anak-anak tahu, bahwa sebetulnya mereka sudah punya kewajiban untuk menafkahi diri sendiri,” pungkasnya.

Sementara menurut para orang tua yang turut serta dalam stand jualan siswa mengaku bangga, senang, karena dapat menguatkan tali silaturahmi antara orang tua wali siswa termasuk dengan pihak sekolah.

Mereka berharap, kegiatan Pasar Karya dan kolaborasi antara pihak sekolah dengan para orang tua wali siswa ini dipertahankan, di evaluasi, dan ditingkatkan untuk kedepannya lebih baik. ***Jajang Sukmana