Wakasek Bidang Kesiswaan Nurdin, ST., M.Pd.

kandaga.id – Meskipun dalam situasi kondisi terdampak pandemi Covid-19, SMKN 1 Garut sebagai sekolah pencetak juara, sekolah pencetak wirausaha, dan sekolah yang semangat membangun desa, pada tahun ajaran 2020/2021 mampu meloloskan 26 peserta didiknya masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

“Alhamdulillah sebanyak 26 peserta didik kami lolos masuk perguruan tinggi negeri, sedikit mengalami penurunan dari tahun sebelumnya namun itu adalah prestasi yang luar biasa di tengah situasi kondisi pandemi yang belum usai,” terang Kepala SMKN 1 Garut, H. Bejo Siswoyo, S.TP., M.Pd. Selasa (15/6/2021).

Meskipun hanya 26 yang lolos, ini sesuai dengan target SMKN 1 Garut dalam menyalurkan lulusan peserta didiknya yaitu sebesar 40% bekerja, 45% berwirausaha, dan 15% melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

“Itu sebuah prestasi bagi SMKN 1 Garut, karena di Kabupaten Garut ini jarang SMK yang meluluskan peserta didik bisa masuk ke perguruan tinggi negeri dengan jumlah yang cukup banyak,” tambahnya.

Ditambahkan pula oleh Wakasek Bidang Kesiswaan Nurdin, ST., M.Pd. Bahwa ke 26 peserta didik yang lulus tersebut terbagi ke dalam 6 jalur seleksi.

“Terdapat 15 peserta didik yang lolos dari jalur seleksi SBMPTN , (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), dan 11 peserta didik lulus melalui jalur SNMPTN, SNMPN, SPAN-PTKIN, dan jalur seleksi mandiri yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi atau universitas bersangkutan,” terangnya.

Nurdin menjelaskan bahwa peserta didik yang lolos tersebut tersebar di 11 universitas atau perguruan tinggi yang terdapat di Jawa dan bahkan luar pulau Jawa.

“Alhamdulillah, karena dukungan yang maksimal dari bapak kepala sekolah serta kerja keras tim BP/BK yang optimal sehingga SMKN 1 Garut mampu meloloskan peserta didiknya ke IPB, UPI, UNY, Universitar Riau, Polban, ISBI, Poltekkes, Politeknik Negeri Padang, Unsil, UIN Yogya, dan UIN Bandung,” ungkapnya.

Menurutnya yang paling banyak adalah lolos ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yaitu sebanyak 8 orang.

Penyaluran lulusan dari SMK untuk dapat melanjutkan kuliah adalah suatu keharusan tidak hanya dilatih bekerja atau wirausaha saja. Bagi siswa yang hendak melanjutkan pun harus tetap di fasilitasi dan diarahkan.

“SMK itu diharuskan menyalurkan lulusannya sesuai dengan jargonnya yaitu SMK Bisa dengan motto BMW yaitu bisa Bekerja, bisa Melanjutkan dan bisa Wirausaha,” pungkasnya. (Jajang Sukmana)***