kandaga.id – Senin (23/08/2021). Meski kurang dari dua bulan menjabat Kepala SMPN 3 Garut, tepatnya 28 Juni 2021, Agus WF telah menata berbagai fasilitas dan lingkungan sekolah yang dipimpinnya.

Dengan pengalaman menjabat kepala Sekolah Indonesia Davao City (SID) di Filipina, Agus WF mengatakan manajemen kepala sekolah di Indonesia khususnya di Kabupaten Garut tidak sama.

Karena selama menjabat kepala SID di Filipina yang berada di lingkungan KBRI tersebut, segala kebutuhan saran prasarana dan kebutuhan lainnya yang mengatur serta disiapkan oleh KBRI, termasuk dalam pengajiannya.

Sedangkan, di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan sekolah dan lainnya mengandalkan dari Biaya Operasional Sekolah (BOS).

Makanya, atas dasar pengalamannya tersebut, Agus WF mengakui dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, dirinya akan patuh dan taat pada pimpinan serta pemerintah.

Namun, kata Agus WF, kalau dari sudut pembelajaran dari pengalaman itu bisa saja diterapkan, itupun kalau pembelajaran secara tatap muka.

Misalnya sekarang, di masa PPKM pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas Masa Transisi, Agus WF sedang mencoba menerapkan disiplin jam belajar pada peserta didik, jangan sampai kurang semenit pun, caranya kata Agus WF, dengan merekayasa jam istirahat.

Menurut Agus WF, zaman sekarang berbeda dengan dulu, sekarang kita harus memberi contoh bukan perintah. Makanya kata Agus WF, sebagai kepala sekolah dirinya jadi paling depan dalam memberikan contoh misalnya keteladanan, disiplin, keadaan ruangan, dan lain sebagainya.

Untuk itu, dirinya mengajak kepada pendidik dan tenaga kependidikan SMPN 3 Garut, agar di contoh oleh peserta didik dengan diawali dari lingkungan sekolah, dari dirinya sendiri.

Selain itu, Agus WF mengatakan, kalau ingin tahu ada tidaknya perubahan, tanyakan kepada orang lain, karena yang menilai itu orang lain.

Agus WF mengaku, tidak pernah meminta atau beringin selama perjalanan karirnya, tapi selalu mendapatkannya dengan begitu saja, semisal pada rotasi kepala sekolah, tidak ada pemberitahuan dan tidak ada undangan pelantikan, tapi tiba-tiba ada SK untuk menempati salah satu sekolah.

“Selaku ASN saya selalu siap dan fokus dalam menjalankan amanah ditempat mengabdi, dimana pun saya mengabdikan, saya ikhlas, saya ridho, dan saya nikmati, karena itu adalah karunia,” ucapnya. ***Jajang Sukmana