kandaga.id – Untuk menjaga warisan para leluhur supaya tetap berlangsung, di butuhkan komitmen bersama antara pemerintah dengan masyarakat, dan tentunya mendorong orang tua memberitahukan anaknya tentang seni budaya Sunda.

Salah satunya, peserta didik kelas 3 SDN 10 Regol, Kecamatan Garut Kota, Naomi Harisya Fauzi misalnya, sejak usia dini orang tua dan orang terdekatnya telah membina untuk mengenal seni budaya Sunda.

Terbukti, meski belum pernah mengalami tampil di depan umum, Naomi Harisya Fauzi jadi salah satu peserta dalam Pasanggiri Apresiasi Basa, Sastra & Aksara Sunda tingkat Kecamatan se-Kabupaten Garut, yang digelar di SDN 10 Regol, Kecamatan Garut Kota, Minggu (14/11/2021).

“Sungguh tak menyangka, meski bukan target juara, yang paling utama Naomi telah berani tampil di muka umum,” ungkap Ketua PGRI Cabang Garut Kota. Rahmat, S.Pd., yang mengaku, keponakannya murni belum pernah sama sekali ada pengalaman.

Diiringi kecapi, dengan santai dan percaya diri, Naomi melantunkan Pupuh dinikmati tim juri dan para peserta lainnya dengan para pendamping masing-masing yang turut menyaksikan penampilannya.

Kiprah dan potensi seperti Naomi Harisya Fauzi ini patut dijaga, patut dibina, dan patut dikuatkan dengan dibimbing secara konsisten. Pasalnya, dia sebagai generasi yang akan menyelamatkan seni budaya Sunda.

Berikut peserta didik SDN 10 Regol yang berhasil meraih prestasi pada Pasanggiri Basa, Sastra & Aksara Sunda Tingkat Kabupaten Garut tahun 2021 diantaranya: Daffa Danniswara (Juara 2, Maca & Nulis Aksara Sunda), Hero Muhammad Aqra Hafidz Syaban (Juara 2, Ngarang Carpon), Denisya Aulia Ramadhani (Juara Harapan 2, Ngarang Carpon), Dipa Wijaya Sinatria (Juara Harapan 1, Pupuh), dan Rasya (Juara Harapan 1, Biantara).***Jajang Sukmana