TARKID, (kandaga.id).- Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia-Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) merupakan ikatan guru yang sangat spesifik didalamnya, untuk mempersiapkan generasi masa depan, generasi yang akan melanjutkan perjuangan di negeri ini, dan tidak menutup kemungkinan merekalah di 100 tahun Indonesia Merdeka yang akan melanjutkan dan mengganti kita semua.

Demikian tergambar dalam memperingati HUT ke-72 IGTKI-PGRI Kabupaten Garut dengan tema yang diusung “Bangkit Guruku, Maju Negeriku, 72 tahun IGTKI-PGRI Bersama Bergerak Membangun Generasi Emas Indonesia” di Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru No. 78, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin (20/6/2022).

Di usia ke-72 yang sudah sangat matang ini, anggota IGTKI-PGRI harus berani tampil mandiri, percaya diri, dan harus merasa bangga. Karena IGTKI-PGRI punya tanggung jawab besar untuk mendidik generasi penerus bangsa ini.

Ketua IGTKI, Tati Nurbaeti, S.Pd., MM., berharap, bukan sekadar basa-basi, tapi dapat mengimplementasikan dan mewujudkannya sesuai dengan kalimat-kalimat yang ada pada lagu Mars PGRI dan Mars IGTKI.

“Mereka harus bekerjasama seia-sekata, jujur, cerdas, dan menjadikan organisasi yang selalu bergerak, dinamis dan selalu memandang ke depan. Bukan sekadar diucapkan saja tapi mewujudkannya untuk memberikan kado yang terindah di 100 tahun Indonesia Merdeka,” pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, Bunda PAUD, Hj. Diah Kurniasari Rudy Gunawan mengucapkan selamat dan mengajak kepada seluruh anggota IGTKI-PGRI untuk ikut andil turut berpartisipasi dalam pencegahan stunting, dalam rangka mewujudkan PAUD yang berkualitas.

Selain itu, dalam peningkatan mutu usia dini dalam merdeka belajar, Hj. Diah berharap, merdeka belajar adalah merdeka bermain, karena bermain adalah belajar.

Sedangkan dalam rangka mendorong mutu PAUD yang berkualitas, kata Hj. Diah, sudah barang tentu membutuhkan guru PAUD yang berkualitas pula. Untuk itu, Hj. Diah meminta guru PAUD ada peningkatkan termasuk dalam sarananya.

Dia menyambut baik dan mengapresiasi dengan adanya guru TK penggerak. Hj. Diah mengajak kepada semua guru TK untuk bergerak bersama-sama dalam mewujudkan PAUD yang berkualitas,

“Guru TK sebagai pendidik, harus jadi garda terdepan dalam pembangunan, karena PAUD sebagai pondasi paling awal, makanya harus kokoh dalam mewujudkan generasi emas mendatang,” pungkasnya.

Sedangkan Ketua PGRI, Drs. H. Mahdar Suhendar, M.Pd., berharap guru TK dapat mengikuti perkembangan dan menyesuaikan dengan zamannya. H. Mahdar mencontohkan, sekolah penggerak dengan kurikulumnya, guru TK dituntut kompetensinya yang profesional. Apalagi aspek perimbangan anak TK diantaranya mencakup nilai agamanya, nilai Pancasila, fisik motorik, kognitif, dah bahasa.

“Saya harap, di HUT ke-72 ini guru TK tetap konsisten, kreatif, dan harus berpegang ketika orang tua dulu mendoakan kita yaitu, sehat, baik, benar dan cerdas/pandai serta mawas diri,” pungkasnya.

Kabid PAUD dan Dikmas, H. Mohamad Yusuf, M.Pd., mengucapkan selamat dan tentunya di usia ke-72 yang matang ini banyak prestasi yang ditorehkan. Tapi ingat, ucap Yusuf, di depan masih banyak tantangan yang harus dihadapi bersama-sama.

“Mudah-mudahan melalui IGTK-PGRI ini, kekompakan tetap terjaga, guru lebih profesional, dan lebih maju lagi,” harapnya.

Terkait dengan sekolah penggerak, Kabid Yusuf berharap, ke depan minimal satu sekolah memiliki satu guru penggerak.

Dalam memperingati HUT ke-72 IGTKI-PGRI tingkat kabupaten ini, selain dihadiri Bunda PAUD, Ketua PGRI, Kabid PAUD dan Dikmas, serta Ketua IGTKI, juga lima perwakilan dari setiap kecamatan, beberapa purnabakti, dan tamu undangan lainnya. ***Jajang Sukmana