Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PW KAMMI) Jabar menggelar Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) di Bandung , Sabtu (26/28). Kegiatan yang dibuka Ketua MPW KAMMI Jawa Barat, Yogi Andiantoro, Amd., Kom ini diikuti 30 peserta lebih, Pengurus Daerah KAMMI di Jawa Barat .

Bandung, 26-28 Maret 2021. Agenda Rapat Pimpinan Wilayah KAMMI Jawa Barat digelar secara langsung, RAPIMWIL 2022 bertemakan “Membina Kader Pemimpin Muslim Negarawan Berjiwa Pancasila untuk Indonesia 2045”

Ketua Panitia Pelaksana, Kholid mengatakan dalam sambutan pembukaan, terima kasih kepada seluruh panitia telah membantu menyukseskan RAPIMWIL KAMMI Jawa Barat yang mana persiapan berlangsung sebulan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi rekan juang Pengurus Daerah. “kurang lebih sebulan lamanya kami bekerja keras untuk menyukseskan agenda RAPIMWIL 1 ini. Dalam proses persiapan RAPIMWIL banyak rintangan dan tantangan yang telah kami hadapi”.

Betapapun banyaknya rintangan dan tantangan itu, tetapi kami memiliki semangat mental yang tinggi, ditambah dukungan yang besar dari Ketua PW KAMMI Jabar, sehingga acara ini tetap berlangsung dengan penuh khidmat. Harapannya pasca RAPIMWIL ini, teman-teman di daerah memiliki semangat dan motivasi yang sama dalam melakukan perubahan dan perbaikan, agar semua daerah kabupaten/ kota menjadi bangkit dan maju.

RAPIMWIL di Bandung ini juga merupakan bentuk penyegaran bagi semua Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah sekaligus merapikan barisan dalam membangun kejayaan KAMMI di Jawa Barat. “Semoga kehadiran kita semua disini, semakin memantapkan gerak dan langkah dalam mewujudkan Jawa Barat yang Jabar Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”.

Ketua PW KAMMI Jabar, dalam sambutannya mengatakan Rapimwil harus menjadi ajang konsolidasi pengurus KAMMI se-Jabar. Pertemuan ini, kata dia, juga terkait dengan sedang digelarnya Mukernas KAMMI di Bogor pada 24 s.d. 27 Maret 2022.

“Dalam Rapimwil ini kita akan membagikan daerah regional untuk memudahkan evaluasi KAMMI, selain fokus pada perekrutan dan pembinaan kader,” ujarnya.

Ketua PW KAMMI Jabar Ahmad Jundi Khalifatullah, S.Tr menyebutkan Rampimwil kali ini mengusung tema “membina kader pemimpin muslim negarawan berjiwa Pancasila untuk Indonesia 2045”. “Tema ini merupakan simbol dan harapan untuk berpartisipasi dalam mengambil peran apapun yang dapat dilakukan demi kesatuan pandangan dan gerak berbagai komponen rakyat,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Riana Abdul Azis, S.Pd, menyebutkan Rapimwil ini harus menghasilkan langkah strategis dengan mengusung ide-ide yang dinamis.

Dia berharap organisasi Islam harus memperkuat basis pengkaderan dengan menguatkan ideologi, basis sosial, dan mobilisasi. Terlebih, KAMMI akan memasuki usia 24 tahun pada tanggal 29 Maret 2022 mendatang.

Kehadiran KAMMI menjelang angka 24, sudah banyak melahirkan alumni yang menduduki jabatan penting di berbagai pemerintahan. Baik jabatan pada bidang eksekutif, walikota atau bupati, direksi dan komisaris pada berbagai perusahaan skala lokal dan skala nasional, serta direksi berbagai rumah sakit. Begitu juga dengan lembaga legislatif, mulai dari DPRD Tingkat Daerah, DPRD Wilayah, sampai DPR RI, kader-kader KAMMI sudah menjabat di sana.

Acara telah berjalan dengan semestinya dan diharapkan dari kegiatan tersebut memberikan nilai positif dan perbaikan perbaikan, baik di dalam masyarakat maupun kader KAMMI itu sendiri. Dengan kata lain, KAMMI telah mempunyai nama yang besar dan sudah cukup pula memberikan pengaruh yang lebih besar untuk perubahan bangsa Indonesia yang lebih baik.

Di sisi lain, Riana menambahkan bahwasanya KAMMI di Jawa Barat juga harus mampu melanjutkan transformasi gerakan pada setiap kabupaten dan kota di Jabar. KAMMI harus mengambil peran melakukan perbaikan dan perubahan yang stagnan, karena pemerintah di kabupaten/kota sudah tidak tabu lagi dengan kasus-kasus korupsi yang terus melanda pimpinan-pimpinan daerah.

“Konsep Muslim Negarawan yang terpatri dalam diri kita, harus kita tularkan pada kabupaten dan kota yang terpencil. Boleh saja saat ini kita masih mahasiswa, tetapi dalam waktu 10 tahun mendatang, di antara kita, harapannya lahir pemimpin-pemimpin muda baru yang berjiwa muslim negawaran. Agar setiap lapisan rakyat merasakan keadilan dan kemakmuran tersebut”.

Selain itu, menurut Riana, diharapkan PD SE Jabar ikut turun peran seta dalam mewujudkan IPM yang bagus serta mendorong daerah-daerahnya untuk menjadi kota layak pemuda serta mengawal terus Perda kepemudaan. Lebih lanjut, bagi yang belum ada Perda kepemudaan, agar berperan serta dalam gagasan ide dan saran untuk keterlibatan pemuda dalam kebijakan. Namun, tentunya dengan memperhatikan beberapa indikator. Pertama adalah regulasi, yakni adanya Perda tentang kepemudaan. Kedua ialah infrastruktur, artinya mencakupi adanya ruang atau tempat ekspresi dan kreasi pemuda. Ketiga ialah kelembagaan, yakni bisa diukur dengan adanya keaktifan organisasi kepemudaan dan komunitas pemuda. Keempat adalah kemandirian, artinya pemuda mandiri dalam hal UMKM.