GARUT KOTA, (kandaga.id).- SDIT Atikah Musaddad mengimplementasikan salah satu program sekolah penggerak yaitu projek penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan fokus mengangkat budaya Sunda lokal pada anak-anak kelas 1 dan 4, sedangkan kelas-kelas lainnya masih menggunakan kurikulum 2013.

Diiringi dengan musik kecapi suling dan lagu-lagu Sunda serta lagu modern, SDIT Atikah Musaddad mengemas penampilan penguatan Profil Pelajar Pancasila ini dalam bentuk drama yang apik, disiplin dan rapi, sehingga alur cerita budaya dan legenda Sunda yang dibawakannya menimbulkan rasa bangga dan kagum bagi penontonnya.

Terlihat keceriaan dan kebahagiaan ditambah tepuk tangan serta nyanyi bersama dari anak kelas 1 hingga 6 tak terelakkan, termasuk keluarga besar SDIT Atikah Musaddad bergema memenuhi Lapangan Basket GOR Sudirman, Kamis (26/5/2022).

Penampilan-penampilan anak-anak ini mendapat apresiasi luar biasa dari Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota, Anita Istiani, S.Pd., M.Pd., bahkan dirinya sempat bertanya kepada perwakilan anak kelas 1 dan 4 tentang Pancasila dan pada gurunya terkait program sekolah penggerak.

Korwil Anita pun mengungkapkan rasa bangga kepada anak-anak SDIT Atikah Musaddad, meski baru kelas 1 mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikannya.

Selain itu, Korwil Anita juga terpukau dengan penampilan anak dalam membawakan drama kearifan lokal, seperti legenda Situ Bagendit, dan permainan-permainan lain yang dibawakannya.

“Keren, anak-anak dan guru SDIT Atikah Musaddad ini luar biasa. Terima kasih, semoga apa yang menjadi cita-cita anak-anak dapat diraih dengan sukses,” ucap Korwil Anita sambil mengacungkan jempol.

Bahkan terlihat dalam kesempatan ini, Korwas Memet Moh. Sobur,. S.Pd., M.M.Pd, sempat mengabadikan penampilan anak-anak ini dengan handphone pribadinya.

Sementara itu, Kepala SDIT Atikah Musaddad, Suwarso, S.Ag., M.Pd., menyebutkan pihaknya sengaja pengangkatan muatan lokal budaya Sunda ini, dengan maksud dan tujuan agar legenda, budaya dan seni yang dimiliki masyarakat Sunda khususnya Kabupaten Garut tak hilang begitu saja.

Menurutnya, masyarakat Sunda ini sangat kaya budaya dan legendanya, sehingga sangat perlu untuk dijaga dan dilestarikan oleh generasi selanjutnya. Sehingga, kata Suwarso, dengan penguatan profil pelajar Pancasila ini kedepannya anak-anak dapat menjaganya.

Terpantau dalam kegiatan ini, para orang tua tidak mendampingi anaknya tapi akan menjemputnya setelah acara selesai. Hal ini dilakukan SDIT Atikah Musaddad dalam rangka pembentukan kemandirian pada anak dengan kebersamaan, gotong-royong, dan keberanian serta kedisiplinan juga kepatuhan pada aturan, serta kepercayaan diri untuk berani tampil di depan umum. ***Jajang Sukmana