Kepala SDN 2 Kota Kulon, Yeyen Hariyana, S.Pd

“Nasib baik putra-putri kita dimasa depan tergantung bagaimana pengalaman yang ia hadapi dimasa kini”. 

Itulah quote strategi menstimulasi anak dimasa sekolah dasar, pada Parenting antara pihak sekolah, komite dengan seluruh orang tua siswa SDN 2 Kota Kulon di Jl. Ciledug No. 213, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota.

Kepala SDN 2 Kota Kulon, Yeyen Hariyana, S.Pd., mengatakan, Parenting ini dilaksanakan selama dua hari Selasa-Rabu, 7-8 September 2022. Dan dirinya mengaku sengaja menghadirkan praktisi ahli psikologi perkembangan anak dari Grahita Indonesia Cabang Garut.

“Tujuannya, ketika guru berubah paradigma cara mengajarnya, maka orang tua harus tahu juga perkembangan anak-anaknya di rumah,” ujar Yeyen.

Sehingga, kata Yeyen, kendala-kendala pada proses pembelajaran di sekolah tidak ada lagi terutama dalam hal perundungan, pelecehan seksual dan narkoba.

“Kita pihak sekolah dan orang tua berkomitmen untuk berkolaborasi dengan siapapun agar membentuk siswa yang kompeten dalam hal literasi-numerasi dan karakternya sesuai dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), hal itu kami lakukan untuk menciptakan Generasi Emas Anak Indonesia di masa mendatang,” terangnya.

Seperti kita ketahui, SDN 2 Kota Kulon ini merupakan merupakan bagian dari Program Sekolah Penggerak (PSP), dan dipastikan mendukung program pemerintah pusat, salah satunya dengan melaksanakan pembelajarannya yang berpusat pada anak.

K

Selain itu, pihak SDN 2 Kota Kulon juga sedang berupaya menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, inklusif serta menyenangkan, dan tentu harus didukung, ditinjau dari berbagai segi, sekolah, guru serta orang tua. 

“Makanya, kami memandang perlu seluruh orang tua siswa SDN 2 Kota Kulon untuk mendapatkan pencerahan atau kecerdasan dari Parenting ini, agar memahami anak-anaknya dalam belajar sesuai dengan kondisinya,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Komite SDN 2 Kota Kulon, H. Dedi Suryaman mengatakan, pelaksanaan Parenting ini berawal dari adanya orang tua siswa yang mempertanyakan kepada komite sekolah tentang psikologi anaknya, kemudian lanjut H. Dedi, laporan tersebut ditindaklanjuti kepada kepala sekolah.

“Mengingat besar manfaatnya untuk anak beserta orang tuanya, akhirnya setelah dipertimbangkan dari berbagai sisi, pihak sekolah dan kami mengundang orang tua dari semua kelas untuk mengikuti seminar psikologi Parenting ini, dan untuk psikologi selanjutnya terserah mereka,” terangnya.***Jajang Sukmana