TARKID, (kandaga.id).- Tak sedikit orang tua, guru, termasuk kepala sekolah terharu, dan bergetar sekujur tubuhnya, serta meneteskan air mata tatkala melihat penyerahan beras seberat 5 kg dan uang pada anak-anak kurang mampu.

Hal itu terjadi ketika SDN 4 Pataruman menggelar Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444 H., dengan mengusung tema “Memperingati Isra Mi’raj Sebagai Motivasi dan Penguatan Menuju Generasi Beriman, Bertaqwa Dengan Meneladani Akhlakul Karimah Rasulullah SAW Yang Cinta Terhadap Sholat,” Rabu (22/02/2023).

Kepala SDN 4 Pataruman, Ariana, S.Pd., mengatakan, beras dan uang yang diberikan kepada anak-anak tersebut merupakan hasil dari pengumpulan siswa dan guru setiap minggunya dengan segenggam beras pada program Beas Perelek dan infaq setiap Jumat yang merupakan implementasi program sekolah dalam budaya positif menumbuhkan rasa empati peserta didik.

Tak hanya itu, guru yang memiliki harta lebih juga turut serta memberikan uang pada anak-anak tersebut.

Biasanya penyerahan beas perelek dan uang infaq ini langsung mendatangi rumah anak-anak, keluarga dan masyarakat kurang mampu. Tapi sekarang karena ada agenda isra mi’raj, sehingga dalam penyerahan ini dapat disaksikan langsung oleh orang tua, dan siswa lainnya.

“Awalnya pelaksanaan program sekolah ini sedikit susah, diperlukan kesabaran, tapi lama kelamaan mereka jadi terbiasa bahkan sekarang tak perlu diumumkan lagi, mereka sudah menyerahkan sendiri,” ujar Ariana.

Dirinya berharap, kebiasaan itu terus melekat pada diri anak dan guru selamanya, bahkan ditingkatkan atas rasa empati, peduli pada anak yatim piatu atau keluarga kurang mampu.

Terpantau dalam acara Isra Mi’raj ini, guru-guru, penjaga dan security tampil dengan Rebanaan sebagai bentuk dukungan memeriahkan acara, bahkan Isra Mi’raj ini juga digelar lomba-lomba tentang keagamaan. ***Jajang Sukmana