kandaga.id – Desa dan pesantren merupakan dua subkultur yang saling mempengaruhi. Keduanya saling menopang berdasarkan kapasitas dan keunggulan masing-masing. Desa, sebagai ujung tombak administratif negara, sementara pesantren berperan sebagai penyuplai kebutuhan SDM unggul yang siap berkiprah membangun desa.

Demikian disampaikan Waka Bidang Manajemen Mutu, Reni Nurhaerani, S.Pd., atas dasar tersebut, SMKN 1 Garut menjalin kerja sama dengan Pondok Pesantren Miftahutthoriq dalam mengimplementasikan “Program SMK Membangun Desa” berupa pelatihan pembuatan sabun cuci piring kepada para santri di Kp. Pasawahan Kecamatan Tarogong Kaler, Kamis (29/4/2021).

“Semoga keberadaan pesantren di desa-desa dapat menjaga ketahanan spiritual, memperkuat imunitas nilai-nilai moral serta meningkatkan pemberdayaan ekonomi desa,” harap Reni.

Terpisah, Staf Waka Bidang Manajemen Mutu, Drs. Agustian Syamsudin, MM., mengatakan, kehadiran SMKN 1 Garut di Ponpes Miftahutthoriq disambut baik, bahkan kata Ustadz Asep Andy DF, gagasan adanya kegiatan pembekalan keterampilan ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari pendidikan bagi para santrinya.

“Ada perubahan paradigma yang mendasar, bahwa kriteria keberhasilan pengembangan SMK tidak hanya pada pengembangan program-program pendidikan, fasilitas pembelajaran atau pengembangan SDM-nya saja, namun sekarang melebar pada bagaimana kiprah nyata SMK pada lingkungan sekitarnya, tidak hanya jadi menara gading semata,” ungkapnya. (Jajang Sukmana)***