CIKAJANG, (kandaga.id).- Agar jadi percontohan (pilot projects) atau trial khususnya di Kecamatan Cikajang dan Kabupaten Garut pada umumnya, SMPN 2 Cikajang sebagai bagian dari Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan I, terus melakukan upaya dengan berbagai kreatif dan inovasi dalam memenuhi kebutuhannya.

Hal ini tak lain sebagai bentuk mewujudkan PSP yang disandangnya dengan opsi Kurikulum Merdeka dalam memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat, diantaranya dituntut melek teknologi atau digitalisasi sekolah yang membedakannya den gan sekolah lain.

Salah satu bukti nyata dalam melaksanakan Penilaian Akhir Tahun (PAT) tahun 2022 ini, SMPN 2 Cikajang mewujudkan atau mengaplikasikannya PSP dengan menggunakan aplikasi Learning Manajemen Sistem (LMS).

Memang PAT biasanya menggunakan kertas dan itu cukup menyulitkan ketika migrasi ke digital, tapi dengan bimbingan dan pengawasan, lama kelamaan siswa terbiasa dengan menggunakan komputer dan jadi kebiasaan, sehingga sekarang mereka menganggapnya sudah tak asing lagi.

Dalam hal mengembangkan Profil Pelajar Pancasila, Kepala SMPN 2 Cikajang, Wawan, S.Pd., M.Pd., akan membangun kemitraan dengan komite sekolah, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan, dan pelaku usaha atau industri.

“Insyaallah di bulan Juni kami akan menyelenggarakan In House Training (ITH) untuk diseminasi kelas 8 dan 9,” ucap Wawan di ruang kerjanya, Jum’at (3/6/2022).

Sejak dipimpin oleh Wawan, S.Pd., M.Pd., tepatnya Oktober 2016, SMPN 2 Cikajang banyak perubahan dan perkembangan mulai dari akses masuk lingkungan sekolah, fisik bangunan, pendidik dan tenaga kependidikan, apalagi dengan tuntutan dari PSP, termasuk diantaranya pemenuhan kebutuhan sarana prasarana pendukung PSP.

Awalnya SMPN 2 Cikajang hanya memiliki 20 unit komputer tanpa jaringan internet. Dan sekarang sudah ada 70 unit, bahkan direncanakan kedepannya tiap kelas terkoneksi dengan jaringan internet, akan memanfaatkan GPS untuk melacak aktivitas anak dalam pembelajaran menggunakan HP.

Sesuai dengan materi PSP yang baru diketahuinya, SMPN 2 Cikajang juga ada rencana membuat data base satu arah untuk dokumentasi dan pengarsipan, menambah jaringan dan majalah dinding digital, termasuk absen digital untuk peserta didiknya.

Adapun pembangunan fisik SMPN 2 Cikajang sejak dipimpin Wawan sudah merehab dengan sasaran anggaran sebesar Rp. 900 juta untuk dua kali angggaran, kemudian RKB 4 lokal anggaran dengan anggaran sebesar Rp. 748 juta terdiri dari Rp. 560 juta dan Rp. 188 juta.

Sedangkan dalam hal akademik, pihak sekolah memberikan kebebasan yang berkaitan dengan sekolah penggerak, kurikulum merdeka, sehingga dalam proses kegiatan pembelajaran lebih mengedepankan pada digitalisasi.

Selain itu, pada tahun 2021 SMPN 2 Cikajang meraih prestasi sekolah sehat kedua tingkat kabupaten, dan Adiwiyata Nasional yang penyerahan penghargaannya diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan hidup di Jakarta.

Meski demikian, Wawan juga masih banyak rencana lainnya diantaranya rehab ringan terhadap beberapa ruang kelas dan lainnya yang sedikit banyak perlu pemeliharaan, penataan ruang kepala sekolah, TU dan ruang guru yang representatif, pembukaan akses pintu masuk ruang masuk/piket agar kendaraan bisa masuk ke lapangan, pemasangan paving blok, perbaikan lapangan olahraga dengan menggandeng Dispora. ***Jajang Sukmana