MEKARMUKTI, (kandaga.id).- Pada upacara peringatan Hari Santri (Sabtu, 22-10-2022) Camat Mekarmukti menyerahkan secara simbolik Bantuan Rumah Tinggal untuk seorang Guru Ngaji di Kp. Kubang Desa Jagabaya Kec. Mekarmukti Garut.
Nurbani Tamim, Camat Mekarmukti menuturkan bahwa Abah Sutiyaman (62 tahun), merupakan seorang guru ngaji di masjid dekat rumahnya. selama ini bermukim disebuah gubug panggung yang sudah reyot berukuran 3×4 meter bersama istri dan cucunya.
Bekerja sebagai buruh tani serabutan, Abah Sutiyaman belum pernah tersentuh bantuan sosial apapun dari pemerintah kecuali BLT dari desa setempat.

“Alhamdulillah, melalui Pa Sekmat, Abah Sutiyaman dibantu oleh sebuah Yayasan Kemanusiaan. Rumah lama nya dibongkar dan dibuatkan rumah permanen dengan dua kamar tidur, ruang keluarga, dapur dan kamar mandi, juga dengan isi perabot rumahnya termasuk peralatan dapur,” ucapnya.
Nurbani menuturkan, rumah tersebut sudah mulai dibangun sejak akhir September dan hari iniu sudah 100% selesai. Tinggal menunggu pihak yayasan datang untuk penyerahan kunci dan perabot isi rumah.

“Buah dari kesabaran, ketawakalan dan ketabahan seorang guru ngaji. Tentu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak Yayasan yang telah membiayai seluruh kebutuhan dana pembangunan rumah untuk Abah Sutiyaman”, ujar Nurbani.
Selain penyerahan simbolik bantuan rumah tinggal untuk guru ngaji, pada upacara hari santri tersebut, Camat Mekarmukti menyalurkan bantuan Mushaf /Qur’an dan Buku Iqro untuk Masjid At Taqwa Desa Mekarsari.

Usai upacara peringatan Hari Santri, Kecamatan Mekarmukti menggelar Pentas Seni Islam yang diikuti oleh belasan Group Marawis, Qasidah dan Hadroh dari lima desa yang ada di Kecamatan Mekarmukti.
Ustadz Agus Mulyana, Ketua MWC NU Kecamatan Mekarmukti mengapresiasi kegiatan peringatan Hari Santri yang dilaksanakan oleh Kecamatan Mekarmukti.

“Alhamdulillah, kami bisa memperingati Hari Santri bersama Pemerintah Kecamatan Mekarmukti, dimana semua petugas upacara dilaksanakan oleh para Kader Ormas Islam baik NU, Muhammadiyah maupun Syarekat Islam (SI). Tentu ini sebuah kemajuan dan kebanggan tersendiri karena tanpa kebersamaan Kecamatan Mekarmukti sulit untuk maju,” ujar Agus Mulyana.
Membludaknya pasukan upacara yang tidak tertampung halaman kantor kecamatan Mekarmukti, merupakan bentuk antusiasme warga, khususnya santri dalam menjalin kebersamaan dengan pemerintah setempat. Hikmah kebersamaan inilah yang harus dirawat bersama sebagai semangat untuk memajukan pembangunan di Kecamatan Mekarmukti dalam segala bidang. ***Jajang Sukmana