kandaga.id – Sejumlah 76 sekolah di lingkungan Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Garut Kota jadi sasaran pertama menerima sosialisasi Assessment Kompetensi Minimum (AKM) dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.

Sosialisasi dibuka Korwil Anita Istiani, S.Pd., M.Pd., dihadiri Kasi Kurikulum Bidang SD, Bambang Sumpena, S.Pd.SD., Korwas, Pengawas Bina, Ketua Cabang PGRI, dan Ketua Gugus di SDN 4 Pakuwon, Selasa (10/8/2021).

“Karena pandemi Covid-19, sedangkan jumlah sekolah cukup banyak dan harus memperhatikan protokol kesehatan, maka kegiatan ini tak mungkin untuk kami laksanakan secara bersamaan. Untuk itu, dalam sosialisasi AKM ini kami laksanakan selama 4 hari, setiap harinya diikuti 3 gugus dengan tiga sesi,” terang Korwil Anita.

Adapun ketiga gugus yang jadi sasaran dalam sosialisasi AKM pertama di Kabupaten Garut ini yaitu, Gugus Mawar, Melati, dan Kiansantang dengan masing-masing utusan yakni satu guru kelas V, satu operator, dan kepala sekolah

Diketahui, Assessment Kompetensi Minimum (AKM) adalah penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.

Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi), namun dalam sosialisasi ini, Kasi Bambang menambahkan karakter, dan survei lingkungan belajar.

Kasi Bambang meminta agar sekolah menyiapkan kebutuhan listrik, internet dan laptop dengan kapasitasnya besar, karena untuk memenuhi kebutuhan Assessment Nasional (AN) yang serba digital.

AN ini bukan untuk mengukur capaian peserta didik, tapi untuk sekolah dan kabupaten dalam peningkatan kompetensi peserta didik. Untuk itu, Kasi Bambang memohon kepada guru agar menekankan kepada peserta didik untuk lebih banyak membaca, terutama otobiografi para tokoh yang kompeten di bidang masing-masing seperti otobiografi B.J Habibie dan lainnya. ***Jajang Sukmana